NASIONAL

Cak Nun: Sekarang Saatnya Dialog Antara Jokowi dengan Rizieq

MONITOR, Jakarta – Budayawan dan Cendikiawan, Emha Ainun Nadjib, turut menyoroti tewasnya enam Anggota Front Pembela Islam (FPI) di Tol Jakarta-Cikampek KM 50 pada Senin (7/12/2020) lalu.

Pria yang akrab disapa Cak Nun itu melalui sebuah tulisan berjudul ‘Dialog 4-Mata Jokowi-HRS’ yang diungga di laman caknun.com mengungkapkan bahwa rakyat harus mempercayai siapa terkait insiden tewasnya enam Anggota FPI tersebut.

“Enam orang rakyat Indonesia mati ditembak. Menurut FPI yang salah polisi, menurut polisi yang salah FPI. Kita rakyat mendengarkan dan percaya ke yang mana?,” ungkapnya seperti dikutip MONITOR, Jakarta, Jumat (11/12/2020).

Cak Nun menilai, semua keruhnya permusuhan yang tak habis-habis ini adalah akibat tidak diurus sebabnya secara mendasar.

“Semua pertengkaran nasional yang tak ada ujungnya ini karena semua pihak tidak mempelajari, mendewasai dan membijaksanai manajemen jarak antara musyawarah menuju mufakat dalam Sila-4 Pancasila,” ujarnya.

Cak Nun mengatakan, saat ini adalah momentum untuk menguji apakah bangsa Indonesia memiliki tokoh dengan jiwa kepemimpinan, berkecerdasan dan berkebijaksanaan layaknya seorang pemimpin.

“Sambil menunggu Presiden mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya enam rakyatnya, sekarang saatnya terjadi dialog empat mata antara Jokowi dengan Habib Rizieq,” katanya.

“Di’wali’i misalnya oleh Pak Jusuf Kalla dan Gus Mus (KH Mustofa Bisri). Bisa disusul dialog-dialog berikutnya antar berbagai kelompok dan stakeholders bangsa ini,” ungkap Cak Nun melanjutkan.

Namun Cak Nun mengingatkan, harus ada prinsip yang harus dipegang dan dicapai terlebih dahulu. Pertama, menang bersama, bukan menang sendiri. Kedua, mudah-mudahan semua pihak menjadi damai dan tenang oleh pertemuan itu. Ketiga, tidak boleh ada yang dipermalukan.

Menang tanpo ngasorake. Yang menang NKRI, Persatuan Kesatuan, Bangsa dan Rakyat Indonesia. Win-win game. Kita punya Pancasila, kita pelaku demokrasi, kita punya warisan wisdom luar biasa dari sejarah masa silam. Kita pastikan apapun yang terlanjur terjadi, pada akhirnya yang menang adalah bangsa dan rakyat Indonesia,”ujarnya.

Recent Posts

Panglima TNI dan Menhan Tinjau Keberhasilan Satgas PKH Tertibkan Tambang Nikel Ilegal di Sulteng

MONITOR, Jakarta - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto bersama Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin,…

42 menit yang lalu

Kemenag Buka Seleksi Administrasi PPG Daljab Angkatan IV bagi Guru Madrasah 2025

MONITOR, Jakarta - Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama kembali membuka seleksi administrasi Pendidikan Profesi…

2 jam yang lalu

Puan: DPR Terus Kawal Kebijakan Fiskal Agar Berpihak Pada Rakyat

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menegaskan kembali komitmen lembaga yang dipimpinnya dalam…

9 jam yang lalu

70 Tahun KAA, Ketua DPR Ajak Pemerintah Bangun Tatanan Dunia yang Lebih Baik

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan tahun 2025 adalah 70-tahun peristiwa bersejarah…

11 jam yang lalu

DPR Harap RI Dorong Negara OKI Upayakan Penghentian Perang Saudara di Sudan

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Sukamta menyatakan keprihatinannya atas perkembangan situasi…

11 jam yang lalu

Gubernur Riau Kena OTT KPK, Puan Imbau Kepala Daerah Mawas Diri

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menanggapi soal Gubernur Riau Abdul Wahid yang…

12 jam yang lalu