Jumat, 19 April, 2024

Soal Teror Sigi, Mahfud: Bukan Perang Suku Apalagi Agama

“Peristiwa ini dilakukan oleh kelompok kejahatan yang bernama MIT yang dipimpin oleh Ali Kalora”

MONITOR, Jakarta – Menko Polhukam, Mahfud MD, menegaskan bahwa teror yang terjadi di Desa Lemban Tongoa, Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng), bukan dilatarbelakangi oleh perang suku maupun agama.

“Peristiwa (pembantaian) ini (di Sigi) bukan perang suku apalagi perang agama. Peristiwa ini dilakukan oleh kelompok kejahatan yang bernama Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang dipimpin oleh Ali Kalora yang tidak bisa disebut mewakili agama tertentu,” ungkapnya dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (30/11/2020).

Mahfud menyampaikan, tragedi tersebut sepertinya sengaja dilakukan oleh para pihak yang tidak bertanggungjawab guna menciptakan suasana yang tidak kondusif.

“Ini sebenernya adalah upaya pihak-pihak tertentu untuk meneror dan menciptakan suasana yang tidak kondusif dengan tujuan menciptakan kekacauan yang bisa mengoyak persatuan dan memecah belah bangsa,” ujarnya.

- Advertisement -

Mahfu pun meminta kepada tokoh agama dan masyarakat untuk menyebarluaskan pesan-pesan damai karena sejatinya agama apapun hadir di dunia ini untuk membangun perdamaian dan persaudaran.

“Kami akan mengambil langkah-langkah yang tegas dan sudah mengambil langkah-langkah yang tegas dan akan diteruskan secara lebih tegas lagi. Operasi ini dipimpin oleh Polri dalam tim atau Satgas Tinombala,” katanya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER