Jumat, 22 November, 2024

Kementan Gelontori Kabupaten Kukar 47 Unit Alsintan

MONITOR, Kukar – Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan bantuan sarana pertanian berupa Alat Mesin Pertanian (Alsintan) sebanyak 47 unit. Bantuan tersebut disalurkan kepada petani yang ada di wilayah Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, ada 2 kategori yang mendapatkan bantuan alsintan. Pertama, kategori adalah masyarakat yang merupakan kelompok tani (Poktan) dan kedua, kategori Gabungan Kelompok Tani (Gapokan), Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) Koperasi Petani dan Kelompok Usaha Bersama (KUB) serta masyarakat tani.

“Kategori kedua adalah Pemda Provinsi, Kabupaten/Kota dan Korem/Kodim. Untuk itu, sebelum mengajukan bantuan Alsintan, kami akan pastikan petani sudah termasuk ke dalam dua kategori tersebut,” ujar Mentan SYL, Jumat (27/11).

Menurut Mentan SYL, pembagian alsintan penting dilakukan agar peralatan mesin pertanian yang dibutuhkan dapat terpenuhi. Selain itu juga untuk memastikan Alsintan yang diberikan dimanfaatkan dengan baik.

- Advertisement -

“Karena bantuan Alsintan umumnya hanya akan diberikan kepada petani yang berkontribusi aktif terhadap peningkatan hasil pertanian untuk bangsa Indonesia,” tegas Mentan SYL.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy mengatakan, bila alsintan tersebut dikelola dengan baik pastinya akan memberi penghasilan tambahan bagi Poktan atau Gapoktan. Poktan atau Gapoktan dapat membentuk UPJA, koperasi dan kelompok usaha bersama (KUB) agar dapat mengembangkan alsintan bantuan pemerintah.

“Alsintan yang dikelola UPJA di sejumlah daerah sudah banyak yang berhasil. UPJA terbukti bisa memberikan nilai tambah kepada poktan atau gapoktan,” ungkap Sarwo Edhy.

Sarwo Edhy menegaskan bantuan alsintan ke petani harus dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Sebab, telah terbukti petani yang menggunakan alsintan usaha taninya lebih efektif dan efisien.

“Kalau dulu petani membajak sawah dengan alat tradisional butuh waktu 5-6 hari per hektare. Dengan memanfaatkan traktor, petani hanya butuh waktu 3 jam per ha. Sehingga, penggunaan alsintan 40 persen lebih efisien,” ujarnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Kadistanak) Sutikno mengatakan, bantuan Alsintan tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kukar.

Sutikno menjelaskan, alsintan dari APBN di antanya, tracktor 10 unit, cultivator 15 unit, corn sheller 3 unit, traktor roda 4 sekitar 6 unit, power thresher 12 unit, hands spayer 10 unit, dan combine harvester. Sementara dari APBD memberikan sarana pertanian seperti kapur sebanyak 4.000 hektar, mesin pompa air dan hands sprayer 11.895 unit.

“Alhamdulillah tahun ini kita mendapat bantuan dari APBN dan APBD,” ujar Sutikno.

Ia menyebutkan bantuan alsintan tersebut telah dibagikan. Dari 18 kecamatan yang ada di Kukar, yang sudah terealisasi sekitar 15 kecamatan dan 3 kecamatan yang belum yakni Kenohan, Kembang Janggut dan Tabang.

Dari data yang ada, kelompok tani di Kukar ada sekitar 2.400, dengan rata-rata pada tiap kelompoknya sekitar 20 sampai 30 orang. Jadi jumlah kelompok tani dikali jumlah perkelompoknya itu yang harus dibagikan,” pungkasnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER