Sabtu, 23 November, 2024

Percepat Program Irigasi, Kementan Luncurkan Aplikasi SiPAKAR IRIGASI Pertanian

MONITOR, Jakarta – Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) Kementerian Pertanian memanfaatkan teknologi digital dalam rangka percepatan pelaksanaan program irigasi pertanian. Aplikasi digital Sistem Informasi Padat Karya Irigasi atau disebut SiPAKAR IRIGASI. Mengambil tempat di Ruang Rapat Gedung D Lantai 8 Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian soft lounching aplikasi SiPAKAR IRIGASI diresmikan Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy disaksikan secara daring oleh seluruh komponen pertanian di Indonesia.

Pada kesempatan itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, digitalisasi pertanian menjadi kebutuhan utama saat ini. Karena berpengaruh positif untuk mendorong produktivitas pertanian. “Saat ini yang kita butuhkan bukan hanya kualitas dan kuantitas saja, tetapi juga kecepatan. Digitalisasi sistem pertanian menjawab semua kebutuhan tersebut,” kata Mentan SYL, Selasa (24/11/2020).

Irigasi, Mentan SYL melanjutkan, merupakan hal yang mutlak dibutuhkan dalam pertanian. Maka dari itu, water management akan meningkatkan indeks penanaman dan provitas pertanian petani. 

Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy menegaskan, ketersediaan air irigasi pertanian merupakan faktor dominan dalam produksi pertanian. “Irigasi sangat menunjang keberhasilan usaha pertanian yang berorientasi pada peningkatan produksi dan produktivitas pertanian,” kata Sarwo Edhy, Rabu (23/11/2020).

- Advertisement -

Untuk meningkatkan air irigasi pertanian, Sarwo Edhy menegaskan jika Kementan melakukan berbagai upaya pembangunan infrastruktur melalui saluran irigasi tersier, pembangunan embung pertanian dan lain sebagainya. 

“Kami melakukan pembangunan irigasi dan pengembangan sumber air lainnya. Realisasi pembangunan 2015-2019 irigasi yang telah direhabilitasi 3,2 juta unit, pembangunan embung dan parit 3.079 unit dan pengembangan irigasi perpompaan dan perpipaan sebanyak 3.774 unit,” tuturnya. 

Di sisi lain, Sarwo Edhy menegaskan jika rehabilitasi irigasi dan pembangunan baru ke depan akan terus dilakukan lantaran amat dibutuhkan oleh petani, baik yang bergerak di bidang komoditas tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan. Selanjutnya, Sarwo Edhy menuturkan dalam usaha meningkatkan peran petani sebagi aktor utama dalam hal pengelolaan irigasi pertanian dan usaha tani Kementan telah mengeluarkan kebijakan irigasi sebagai program padat karya.

Direktur Irigasi Pertanian Ditjen PSP Kementan, Rahmanto juga memaparkan, program ini diperuntukkan bagi irigasi pertanian. Program ini, Rahmanto menilai, akan berdampak positif pada ketersediaan air irigasi pertanian. “Aplikasi ini sudah diujicobakan. Aplikasi SiPAKAR IRIGASI Pertanian sudah barang tentu akan berdampak positif pada ketersediaan air irigasi pertanian,” kata Rahmanto. Program ini pun telah disosialisasikan di beberapa daerah prioritas. Di sisi lain, Rahmanto menjelaskan jika pada aplikasi SiPAKAR IRIGASI Pertanian ini memiliki berbagai macam vitur. 

Aplikasi ini nantinya akan memudahkan petugas daerah dalam program irigasi pertanian mulai dari proses usulan, verifikasi kelayakan, pembuatan dokumen, pelaporan kegiatan hingga dampaknya dapat diketahui dalam rangka pengairan irigasi di lahan pertanian seluruh Indonesia. 

“Aplikasi ini terpacu dengan SOP. Dahulu petugas pusat yang melakukan verifikasi. Sekarang menjadi tanggung jawab petugas daerah yang dikirimkan ke petugas pusat melalui sistem aplikasi ini,” tuturnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER