Kamis, 28 Maret, 2024

Sebut Bubarkan FPI, Pangdam Jaya: Jangan Merasa Mewakili Umat Islam

“Tidak semua, banyak umat Islam yang berkata, berucap dan bertingkah laku baik”

MONITOR, Jakarta – Panglima Kodam (Pangdam) Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman, meminta Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dan para pendukungnya untuk tidak merasa mewakili seluruh umat Islam yang ada di Indonesia.

“Jangan coba mengganggu persatuan dan kesatuan, jangan merasa mewakili umat Islam, tidak semua, banyak umat Islam yang berkata, berucap dan bertingkah laku baik,” ungkapnya usai apel pasukan di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020).

Dudung pun menyatakan, jika memang tidak patuh dan taat hukum, lebih baik FPI dibubarkan saja. Hal itu menyusul banyaknya baliho dan spanduk yang memuat gambar Rizieq Shihab dan FPI dengan tulisan ‘Revolusi Akhlak’ ataupun tulisan-tulisan provokatif lainnya.

Selain soal tulisan, lanjut Dudung, baliho dan spanduk tersebut dipasang tanpa izin.

- Advertisement -

“Kalau perlu FPI bubarkan saja itu. Ya, bubarkan saja. Sekarang kok mereka ini seperti yang ngatur, suka-sukanya sendiri. Ini negara hukum, siapapun harus taat kepada hukum, kalau masang baliho sudah jelas ada aturannya, ada bayar pajak dan tempat ditentukan, jangan seenaknya sendiri, seakan-akan dia paling benar,” ujarnya.

Dudung mengatakan, TNI akan bersikap tegas kepada siapa pun yang coba-coba mengganggu keamanan dan ketertiban republik ini. TNI akan turun tangan jika ada ajakan atau provokasi yang mengganggu keamanan negara.

“Saya ingatkan kepada semua pihak agar tidak coba-coba mengganggu persatuan dan kesatuan,” katanya.

Oleh karenanya, Dudung menambahkan, TNI  tidak segan menindak tegas jika FPI masih berani memasang spanduk yang tidak sesuai aturan hukum. 

“Tidak boleh lagi ada tulisan di baliho dan spanduk yang isinya mengajak revolusi dan segala macam. Ya saya peringatkan dan saya tidak segan menindak dengan keras,” ungkapnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER