PENDIDIKAN

Validitas Data Menjadi Indikator Perguruan Tinggi ‘Sehat’

MONITOR, Jakarta – Pangkalan data pendidikan tinggi (PDDIKTI) merupakan amanah dari undang-undang 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. PDDIKTI menjadi basis data bagi pemerintah dan masyarakat utuk mengukur mutu dan kualitas perguruan tinggi. Peruguruan tinggi wajib melakukan pelaporan terkait dengan transaksi akademik dosen dan mahasiswa dengan tertib serta disiplin.

Hal ini harus menjadi perhatian serius bagi seluruh pimpinan perguruan tinggi agar memantau dan memastikan proses pelaporan pddikti berjalan dengan baik sesuai dengan ketentuan.

Dalam rangka percepatan pelaporan data pada PDDIKTI Subdit Kelembagaan dan Kerjasama Direktorat PTKI Kemenag RI menyelenggarakan Workshop Penguatan Kelembagaan Berbasis Riset dengan agenda utama yaitu klinik PDDIKTI, Selasa (17/11) di Jakarta.

Kegiatan ini dikemas dalam bentuk luring dan daring dengan menerapkan protokol kesehatan covid-19. Klinik PDDIKTI ini diikuti oleh seluruh operator PTKI, baik negeri maupun swasta beserta FAI pada perguruan tinggi umum.

Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Prof. Suyitno menyambut baik kegiatan ini dan menyampaikan apresiasi kepada seluruh operator yang tetap semangat dalam berjuang untuk menyampaikan laporan data terbaik.

“Kementerian Agama telah mendorong untuk percepatan penguatan data, saat ini dalam pelaporan kita menggunakan aplikasi emis dan pddikti. Saya berharap aplikasi data emis dan pddikti bisa terintegrasi dengan baik”, harap Suyitno.

Yang diharapkan masyarakat dalam proses pendataan adalah kecepatan dan ketepatan. Jangan sampai masyarakat disusahkan dan dibingungkan dengan banyaknya aplikasi data. Saat ini banyak aplikasi data yang harus diurus oleh perguruan tinggi, namun kita sedang mengupayakan untuk agar bisa menjadi simple dan terintegrasi menjadi satu data.

“Bagi pimpinan perguruan tinggi saya berharap agar segera menumbuhkan kesadaran akan pentingnya data. Validitas data menjadi salah satu indikator perguruan tinggi tersebut “sehat”. Updating data harus menjadi kebutuhan para pimpinan agar mampu menghadirkan data yang valid”, harap Suyitno yang merupakan guru besar UIN Raden Fatah Palembang.

Sementara kasubdit kelembagaan dan kerjasama M. Adib Abdushomad, M.Ed., Ph.D pada saat memberikan sambutan secara luring menekankan kepada pimpinan para pimpinan PTKI untuk segera menyadari pentingnya PDDIKTI. “Saat ini masih banyak pimpinan yang belum peduli terhadap PDDIKTI, hal ini terbukti masih banyaknya PTKI yang pelaporannya belum maksimal”, jelas Adib.

“Kegiatan pada hari ini merupakan salah satu bentuk proses percepatan pelaporan PDDIKTI. Semoga dengan kegiatan ini seluruh proses layanan yang berhubungan dengan PDDIKTI bisa terlayani dengan baik” harap Adib yang merupakan alumni Ph.D Flinders University.

Recent Posts

KKP Perkuat Peran Syahbandar di Pelabuhan Perikanan

MONITOR, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperkuat peran syahbandar di pelabuhan perikanan untuk…

1 jam yang lalu

KPK dan PPATK Sinergi Wujudkan Indonesia Emas 2045

MONITOR, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menegaskan pentingnya sinergi antarlembaga dalam mewujudkan Indonesia Emas…

5 jam yang lalu

Ekspor Produk Kulit Naik 8 Persen, Kemenperin Optimalkan Sentra IKM di Jogja

MONITOR, Jakarta - Pemerintah terus memberikan perhatian penuh terhadap pengembangan industri kecil dan menengah (IKM)…

10 jam yang lalu

Dua Hari Libur Panjang Wafat Yesus Kristus dan Kebangkitan Yesus Kristus, Jasa Marga Catat 313 Ribu Kendaraan Meninggalkan Jabotabek

MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mencatat sebanyak 313.695 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek…

15 jam yang lalu

Gelar Bimbingan Manasik Haji Nasional, Kemenag Raih Rekor MURI

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) atas terselenggaranya Bimbingan…

17 jam yang lalu

Bertemu Ketua Parlemen Palestina, Puan Sampaikan Dukungan RI Tak Pernah Surut

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani bertemu dengan Ketua Parlemen Palestina, Rawhi Fattouh…

18 jam yang lalu