PERTANIAN

Kementan Bangun 6 Irigasi Perpompaan dan Perpipaan di Jawa Tengah

MONITOR, Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) kembali menggencarkan optimalisasi irigasi perpompaan dan perpipaan, termasuk untuk peternakan. Salah satunya di Jawa Tengah yang dibangun 6 unit di 3 Kabupaten.

Di antaranya di Kabupaten Pati 2 unit berada di Desa Cabak, Kecamatan Tlogowungu dan di Desa Soneyan, Kecamatan Margoyoso. Irigasi di sini dikelola Kelompok Tani (Poktan) Pangudi Luhur V , Kab. Pati dan Sumber Makmur.

Kemudian di Kabupaten Wonogiri 2 unit berada di Desa Temon, Kecamatan Baturetno dan Desa Gambiranom, Kecamatan Baturetno. Yang mengelola Poktan Ngesti Mulyo , Kab. Wonogiri dan Maju Lancar. Sementara 2 unit lagi dibangun di Kabupaten Blora, yakni di Desa Bleboh, Kecamatan Jiken dan Desa Mendenrejo, Kecamatan Kradenan dikelola Poktan Tani Mulyo dan Tani Makmur.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menjelaskan, tujuan dari kegiatan Irigasi Perpompaan dan Perpipaan adalah memanfaatkan potensi sumber air permukaan sebagai suplesi air irigasi bagi komoditas tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta budidaya ternak.

“Meningkatkan intensitas pertanaman dan atau luas areal tanam, meningkatkan produktivitas pertanian, pendapatan dan kesejahteraan petani, memanfaatkan potensi sumber air permukaan sebagai air irigasi, baik di daerah irigasi maupun non daerah irigasi,” jelas Mentan SYL, Kamis (12/11).

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy menambahkan, Irigasi Perpompaan tahun ini dialokasikan sebanyak 1.000 unit di 32 provinsi dan 285 Kabupaten/Kota.

“Untuk Irigasi Perpipaan alokasi sebanyak 138 unit di 25 Provinsi dan 59 Kabupaten/Kota,” ujar Sarwo Edhy.

Dia mengatakan, kunci utama dari jenis Irigasi Perpompaan adalah terdapatnya sumber air. Meski posisi air berada di bawah permukaan lahan pertanian, tidak jadi masalah. Ini karena menggunakan pompa untuk pemanfaatannya.

“Dengan demikian, lahan pertanian yang tidak terjangkau dengan irigasi waduk dan bendung, yang umumnya secara gravitasi tak terjangkau, masih bisa mendapatkan air irigasi,” ujarnya.

Kegiatan Irigasi Perpompaan dan Perpipaan diprioritaskan pada lokasi kawasan pertanian yang sering mengalami kendala atau kekurangan air irigasi, terutama pada musim kemarau.

Output dari kegiatan ini adalah adalah terlaksananya kegiatan Kegiatan Irigasi Perpompaan dan Perpipaan, sehingga tersedia sumber air yang dapat dimanfaatkan oleh petani, baik sebagai suplesi atau conjunctive use di daerah irigasi maupun sebagai irigasi utama di non daerah irigasi (tail end).

“Program ini diharapkan dapat meningkatkan produksi atau produktivitas dan meningkatkan kesejahteraan petani,” pungkasnya.

Recent Posts

UMKM Ungkap Segudang Manfaat Ikut Pertamina UMK Academy, Produknya Bisa Go Global!

MONITOR, Jakarta -  Digelar sejak 2020, PT Pertamina (Persero) melalui program UMK Academy telah berhasil…

4 jam yang lalu

Ramadan dan Lebaran Terlewat, Impor Murah Tahan Lonjakan PMI Manufaktur

MONITOR, Jakarta - Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada bulan Maret 2025 masih berada…

4 jam yang lalu

Pulang Lebaran Jadi Lebih Hemat! Pertamina Diskon BBM Rp300/Liter, Begini Caranya!

MONITOR, Jakarta - Upaya apresiasi kepada konsumen pada Lebaran terus dilakukan Pertamina Patra Niaga, kali…

5 jam yang lalu

HUT ke-543 Kabupaten Cirebon, Ini Harapan Besar Tokoh Putra Daerah

MONITOR - Tokoh Nasional Putra Daerah Cirebon yang juga anggota DPR RI 2024 - 2029,…

7 jam yang lalu

Pimpinan DPR Harap Idul Fitri Jadi Momen Berbagi Kepedulian Demi Wujudkan Kesejahteraan Sosial

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal menyampaikan ucapan selamat Hari Raya…

1 hari yang lalu

DPR Desak Junta Myanmar Hentikan Pengeboman Warga Sipil Pasca Gempa 7,7 SR

MONITOR, Jakarta - Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI mengecam keras tindakan junta…

1 hari yang lalu