MONITOR, Solo – Kegiatan Finalisasi Kegiatan dan Anggaran Ditjen PSP Tahun 2021, yang digelar di Hotel Sunan Solo, Jawa Tengah, 11-13 November 2020, diharapkan bisa memberikan hasil maksimal. Khususnya bagi Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) untuk mendukung pembangunan pertanian.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, persiapan yang matang akan membawa hasil yang positif.
“Jika rencana kegiatan serta anggaran dipersiapkan dengan matang, kita yakin hasil yang didapat juga akan lebih maksimal. Dan tentunya kita berharap bisa mendukung pembangunan pertanian,” paparnya.
Harapan tidak jauh berbeda disampaikan Dirjen PSP Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy.
“Harapannya, apa yang kita bahas ini akan membawakan hasil yang sebaik-baiknya. Tentunya, dalam melaksanakan pembangunan pertanian, khususnya pada Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian,” katanya.
Sarwo Edhy menilai Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian paling seksi.
“Karena, hampir setiap hari ada saja dari teman-teman daerah menyampaikan masalah yang terjadi di lapangan, baik itu kaitan dengan pupuk pestisida, alat mesin pertanian, irigasi, embung, dan ada juga perpompaan. kemudian ada longsor parit dan seterusnya. Apalagi mengenai alat mesin pertanian, mulai dari alat tanam transplanter, alat olah, termasuk juga KUR yang sekarang memang lagi booming di Kementerian Pertanian,” katanya.
Sarwo Edhy menambahkan, anggaran boleh saja turun, tapi produksi harus naik. Menurutnya, ini yang dipertanyakan oleh DPR dan jawabannya petani banyak mengakses KUR. Baik untuk permodalan budidayanya, seperti budidaya tanaman pangan padi, jagung ,kedelai, gandum ada umbi-umbian dan kacang-kacangan. Ataupun komoditas hortikultura di ada buah-buahan, hortikultura, cabe bawang, sayur dan tanaman obat.
“Petani dengan komoditas perkebunan juga banyak menggunakan KUR. Termasuk juga dari peternakan, sehingga Alhamdulillah PDB pertanian mengalami pertumbuhan sebesar 16,24%, saat sektor sub sektor lain turun. Selain sektor pertanian, sektor lain yang tumbuh adalah komunikasi karena kita masih menggunakan HP. Komunikasi tumbuh 3,2%, PAM air 1,2%,” katanya.
Sarwo Edhy menambahkan, pertemuan ini merupakan agenda rutin, kegiatan antara pusat dan daerah terkait dengan rancangan kegiatan anggaran penyediaan dan pengembangan prasarana dan sarana pertanian tahun 2021.
“Pada pertemuan ini juga akan dilakukan evaluasi dan percepatan, pelaksanaan kegiatan dan anggaran lingkup Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian tahun 2020. Dengan demikian, akan terbangun komitmen bersama antara pusat dan daerah, untuk melaksanakan secara bersama-sama percepatan anggaran di tahun 2020, minimal 94% sampai dengan akhir tahun,” urainya.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada kepala dinas provinsi dan kabupaten yang sudah hadir di acara ini. Saya mengapresiasi dan terima kasih atas kehadirannya mudah-mudahan kita semua bisa melaksanakan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya,” katanya.