Jumat, 26 April, 2024

Pilwalkot 2020, Politisi Golkar Depok Ajak Warga Tidak Sebar Fitnah

MONITOR, Depok – Politisi Partai Golkar Kota Depok Tajudin Tabri meminta sejumlah pihak tidak membuat dan menyebarkan informasi hoaks untuk mendiskreditkan calon tertentu di Pilwalkot Depok 2020.

Dia menyebut, kontestasi Pilwalkot adalah ajang untuk adu konsep, gagasan, ide, visi dan misi. Bukan untuk adu isu ataupun kabar hoaks.

“Sejak dimulai masa kampanye, banyak kami dapatkan informasi yang tidak benar terhadap pasangan Pradi-Afifah,” katanya saat kampanye dialogis pasangan calon Walikota Pradi Supriatna-Afifah Alia di wilayah Limo, Jumat (6/11).

Menurut Tajudin, di wilayah tempat tinggalnya banyak kaum perempuan yang di ganggu pikirannya oleh oknum tidak bertanggungjawab.

- Advertisement -

Mereka, kata Tajudin, membuat berita bohong dengan mengatakan jika pasangan Pradi-Afifah menang maka mata pelajaran pendidikan Agama Islam akan dihapus.

“Yang lebih parah lagi, (mereka menyebarkan informasi) pesantren di Depok akan ditutup. Ini tidak benar, ini penggiringan opini,” tegas Tajudin.

Untuk itu Tajudin meminta, agar warga masyarakat tidak gampang percaya terhadap informasi-informasi yang menyesatkan.

Selain itu, Tajudin juga mengajak agar kontestasi Pilwalkot Depok 2020 diisi dengan kampanye secara damai, tidak menyebarkan isu sara ataupun menfitnah.

“Masyarakat sudah cerdas dalam menyikapi berbagai hal. Jangan lagi ada isu sara dalam tiap Pilkada,” ungkapnya.

Kepada masyarakat, ia mengajak, cari sosok pemimpin yang berani mengambil resiko demi kemaslahatan warganya.

Menurutnya, seorang pemimpin harus mampu menggerakkan perekonomian daerahnya dengan menggaet investor dan juga mampu melakukan komunikasi baik dengan pemerintah pusat.

“Sosok inilah yang terlihat di diri Pradi Supriatna. Tegas, berani, dan jago berkomunikasi dengan segala kalangan. Wakilnya pun sudah memiliki pengalaman dibidang usaha. Jadi bisa sejalan untuk membawa perubahan,” pungkasnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER