MONITOR, Jakarta – Meskipun pemerintah telah mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III kembali minus, hal tersebut tidak mempengaruhi nilai tukar rupiah hari ini, Jumat (6/11/2020). Rupiah kembali bergerak menguat terhadap dolar AS walaupun Indonesia jatuh ke jurang resesi.
Mengutip data Bloomberg pukul 9.30 WIB, nilai tukar rupiah hari ini menguat ke Rp 14.297,50 atau naik 82,5 poin (0,57 persen).
Sementara sejak awal tahun (year to date), rupiah tertekan 2,88 persen. Sedangkan kurs tengah Bank Indonesia (JISDOR) berada di posisi Rp 14.439 per tanggal 5 November 2020.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, penguatan rupiah terdorong sentimen pengumuman Badan Pusat Statistik (BPS) yang merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi -3,49 persen yoy.
Meskipun bertentangan dengan proyeksi pemerintah -1 persen sampai -2 persen, namun Ini lebih baik dibandingkan kuartal II tahun 2020 yakni -5,32 persen.
“Ini menunjukkan proses pemulihan ekonomi nasional dan pembalikan arah atau turning point dari aktivitas ekonomi nasional menunjukkan arah zona positif,” kata Ibrahim melalui siaran pers.
Pertumbuhan ekonomi di kuartal III ditopang oleh realisasi belanja bansos dan dukungan dunia usaha terutama UMKM. Percepatan belanja negara yang meningkat pesat, membantu peningkatan atau pembalikan dari pertumbuhan konsumsi pemerintah yang mengalami pertumbuhan positif 9,8 persen yoy.
Sementara itu, dalam transaksi konvensional di perbankan Tanah Air, dolar AS hari ini dijual pada kisaran Rp 14.000.
Berikut daftar nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini:
BCA: kurs jual di Rp 14.460
BNI: kurs jual di Rp 14.650
BRI: kurs jual di Rp 14.575
Panin: kurs jual di 14.330