MONITOR, Sumedang – Indeks pertanaman (IP) pertanian di Desa Sunda Mekar, Kecamatan Cisitu, Sumedang, mengalami peningkatan. Jika sebelumnya petani hanya bisa tanam 2 kali dalam 1 tahun (IP 200), kali ini petani bisa tanam 3 kali dalam setahun (IP 300).
Peningkatan Indeks Pertanaman di Kecamatan Cisitu, Sumedang, terjadi setelah Kementerian Pertanian, melalui Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), melakukan kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT).
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berharap kegiatan RJIT bisa dimaksimalkan petani untuk mendukung pertanian.
“Kegiatan RJIT dilakukan untuk mendukung pertanian. Sebab, salah satu program Kementan adalah meningkatkan produktivitas pertanian. Dan hal tersebut bisa dicapai jika pertanian mendapatkan pasokan air yang cukup. Dengan RJIT, kita pastikan lahan persawahan bisa mendapatkan air yang dibutuhkan,” katanya, Rabu (4/11/2020).
Dirjen PSP Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy, mengatakan kegiatan RJIT yang dilakukan di Desa Sunda Mekar, Kecamatan Cisitu, Sumedang, dilakukan oleh Kelompok Tani Cijunti.
“Kegiatan RJIT kita lakukan di tempat itu karena kondisi salurannya masih berupa tanah. Kondisi ini membuat distribusi air ke lahan sawah kurang lancar. Dengan RJIT, saluran ini kita buat menjadi saluran permanen menggunakan konstruksi pasangan batu sesuai dengan spesifik lokasi setempat,” katanya.
Sarwo Edhy menjelaskan, saluran yang telah direhabilitasi ini mampu meningkatkan luas layanan irigasi, dari 20 hektare (Ha), menjadi 25 Ha.
“Dampak positif lainnya yang diharapkan adalah terjadi peningkatan produktivitas, dari 6 ton/ha menjadi 7 ton/ha. Apalagi indeks pertanaman (IP) juga meningkat dari IP 200 menjadi IP 300,” katanya.