MONITOR, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah pada perdagangan awal pekan ini, Senin (2/11/2020).
Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan bahwa kenaikan kasus covid-19 akan mengganggu pemulihan ekonomi dan berpotensi mendorong terkoreksinya pasar keuangan.
Selain sentimen itu, ia mengatakan aksi tunggu pasar terhadap pengumuman pertumbuhan ekonomi kuartal ke III dan kinerja emiten juga akan menekan pergerakan indeks.
“Peningkatan kasus covid-19 menjadi berita utama beberapa pekan terakhir. Peningkatan kasus telah mendorong Jerman dan Prancis mengumumkan pembatasan di sektor bisnis,” katanya seperti dikutip dari risetnya.
Dengan sentimen itu, dia memproyeksikan indeks saham bergerak di rentang support 5.000-5.095 dan resistance 5.182-5.200.
Director Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menyebut jelang rilis data inflasi, indeks berpotensi bergerak di zona hijau. Sebab, fluktuasi nilai tukar rupiah dan harga komoditas dinilainya masih stabil.
“Pasca libur panjang pergerakan IHSG berpotensi bergerak pada zona hijau,” ucapnya.
Ia memprediksi IHSG melaju di rentang support 4.889 dan resistance 5.188. Ada pun saham-saham pilihannya yaitu BBRI, AKRA, ASII, SMRA, GGRM, AALI, dan ROTI.
Sementara itu, saham-saham utama Wall Street ditutup rontok. Indeks Dow Jones merosot 0,59 persen ke level 26.501, S&P 500 terjun 1,21 persen ke level 3.269, dan Nasdaq Composite anjlok 2,45 persen menjadi 10.911.