PERTANIAN

Sosialisasi Kartu Tani Harus Dilakukan di Gunungkidul

MONITOR, Gunungkidul – Kementerian Pertanian melalui Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) berharap sosialisasi penggunaan dan manfaat Kartu Tani dijalan di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Sebab, sejumlah petani masih kesulitan menggunakannya.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Kartu Tani dihadirkan untuk mempermudah petani mendapatkan pupuk subsidi.

“Kita memang melakukan perubahan pola pendistribusian pupuk subsidi. Dari cara manual beralih ke Kartu Tani. Dengan cara ini, distribusi pupuk subsidi akan menjadi lebih tepat sasaran, tepat jumlah, dan lainnya. Tapi, penerapan Kartu Tani juga harus diimbangi dengan kelengkapan sarana pendukung seperti mesin EDC,” tutur Mentan SYL, Senin (2/11/2020).

Sementara Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy, mengatakan pendistribusian Kartu Tani harus diiringi juga dengan sosialisasi.

“Petani sebagai pemegang Kartu Tani harus mengetahui cara menggunakan dan manfaat kartu tersebut. Dan pemahaman atau sosialisasi mengenai ini sudah harus disampaikan saat Kartu Tani didistribusikan,” terangnya.

Menurut Sarwo Edhy, penerapan Kartu Tani sendiri ditargetkan efektif tahun depan.

“Untuk sementara ini, distribusi pupuk subsidi juga dilakukan secara manual. Kareena distribusi Kartu Tani belum selesai seluruhya. Dan belum semua daerah dilengkapi EDC. Untuk mempermudah petani, cara manual tetap diterapkan sementara ini. Namun kita berharap Kartu Tani sudah terdistribusi seluruhnya tahun depan, begitu juga dengan sarana kelengkapannya,” harapnya.

Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul, Raharjo Yuwono, mengatakan bahwa kesulitan dalam penggunaan kartu tani dialami sebagian kecil petani di Bumi Handayani. Terhadap mereka, DPP akan melakukan pendampingan dan sosialisasi lebih lanjut.

“Mereka yang masih kesulitan tetap mendapat pendampingan dari PPL [Pertanian Penyuluh Pertanian] dan pegawai DPP,” ujarnya.

Dijelaskan Raharjo, mekanisme kartu tani sendiri berupa pembelian pupuk subsidi dengan menggunakan kartu serupa ATM yang sudah berisi saldo. Petani cukup menggesekkan kartu tersebut ke mesin EDC untuk mendapatkan jatah pupuk yang disediakan yakni Urea, NPK, SP-36, ZA, dan pupuk organik. Cara ini disebut lebih efisien serta dapat meminimalisir permainan harga di tingkat penyalur.

Recent Posts

DPR Desak KPK Tuntaskan Kasus Korupsi Kuota Haji, Jangan Ditutup-tutupi

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Abdullah, mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk…

37 menit yang lalu

Menag Salurkan Bantuan Rp300 Juta untuk Pura dan Korban Banjir di Bali

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menyapa dan menemui masyarakat Bali yang terdampak banjir…

5 jam yang lalu

KN Tanjung Datu-301 Bagikan Sembako dan Edukasi Keselamatan Nelayan Banten

MONITOR, Banten - Wujud kepedulian sosial kembali ditunjukkan oleh unsur KN. Tanjung Datu-301 dengan menggelar…

8 jam yang lalu

Komisi III Dorong RKUHAP Atur Batas Waktu, Persempit Ruang Transaksional

MONITOR, Jakarta - Komisi III DPR RI mendorong agar Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana…

16 jam yang lalu

Industri Olahraga Berdaya Saing di Kancah Dunia Meningkat

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus memacu pengembangan industri alat olahraga dalam negeri karena sektor…

18 jam yang lalu

TNI Bagikan 15.000 Paket Sembako untuk Masyarakat di Monas

MONITOR, Jakarta - Suasana hangat menyelimuti Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (20/9/2025). Di tengah…

20 jam yang lalu