MONITOR, Jakarta – Hari Santri menjadi momentum untuk mengenang perjuangan ulama dan kaum santri di masa penjajahan. Presiden Joko Widodo mengingatkan dalam momentum ini, 75 tahun yang lalu tokoh pendiri Nahdlatul Ulama, KH. Hasyim Asy’ari dalam melakukan seruan resolusi jihad.
“Pada 22 Oktober 1945, tepat 75 tahun lampau, Kiai Hasyim Asy’ari menyerukan Resolusi Jihad sebagai bentuk komitmen dan kewajiban umat Islam mempertahankan bangsa dan negara ini,” kata Jokowi dalam peringatan Hari Santri Nasional, Kamis (22/10).
Kontribusi yang diberikan kalangan santri dan ulama ini, kata Jokowi, hingga kini masih tercatat sejarah. Dimana, para santri identik loyal dan setia dalam menjaga NKRI.
“Sampai hari ini, sejarah mencatat peran besar para ulama, para kiai, para santri dalam menjaga NKRI, memandu ke jalan kebaikan, ke jalan kebenaran, ke jalan kemajuan,” ungkap Jokowi.
“Bersama para ulama, kiai, dan para santri, Indonesia akan selalu mampu mengarungi segala tantangan zaman, termasuk melewati masa-masa sulit karena pandemi ini,” pungkasnya.
MONITOR, Nganjuk - Setelah mengunjungi Daerah Irigasi Siman di pagi hari, Menteri Pekerjaan Umum (PU)…
MONITOR, Jakarta - Timnas Futsal Putri Indonesia berhasil meraih kemenangan gemilang atas Myanmar dengan skor…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal memastikan berita dibukanya lowongan kerja Pendamping…
MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir menyambut terpilihnya calon pimpinan KPK dan…
MONITOR, Jakarta - Isu kemiskinan dan kelaparan menjadi isu yang sama-sama diserukan oleh Ketua DPR…
MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo meminta Pemerintah untuk…