MONITOR, Brebes – Pembangunan embung yang dilakukan Kementerian Pertanian melalui Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) di Brebes, Jawa Tengah, memberikan banyak manfaat. Embung tersebut dimaksimalkan untuk mendukung pertanian dan peternakan.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan embung adalah bagian dari water management untuk mendukung semua subsektor pertanian dan juga peternakan.
“Jika sebuah kawasan minim sumber air, embung bisa menjadi pilihan. Karena embung bisa menampung air dari hujan dan lainnya. Air tersebut bisa dimaksimalkan saat kemarau, baik untuk pertanian, perkebunan, peternakan, dan lainnya,” tutur Mentan SYL, Kamis (22/10/2020).
Dirjen PSP Kementerian Pertanian Sarwo Edhy mengatakan hal serupa. Menurutnya, embung yang dibanngun bukan hanya untuk mengairi sawah, tapi juga palawija, peternakan, dan kebutuhan sehari-hari.
“Embung ini juga dibangun untuk mendukung potensi peternakan di Kabupaten Brebes. Dengan embung, berupaya memenuhi kebutuhan airnya,” jelasnya.
Pembangunan embung ini turut mendukung peternakan di Kelompok Rukun Tani Desa Bentar, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes. Pada daerah tersebut dibutuhkan air untuk memenuhi pemanfaatan hijauan pakan ternak seluas 11,5 Ha.
Selain pemenuhan untuk hijauan pakan ternak, pembangunan embung dimanfaatkan juga untuk kebutuhan usaha tani tanaman pangan , dan palawija. Pada sektor tanaman pangan mampu mengairi 5 Ha sawah dan 12 Ha palawija.
Embung juga dimanfaatkan untuk kebutuhan minum, membersihkan ternak dan kendang 36 ekor kerbau.
“Masyarakat sekitar juga memanfaatkannya untuk kebutuhan rumah tangga pada kurang lebih 25 kepala keluarga,” ujar Sarwo Edhy lagi.
Menurut Ketua Kelompok Tani Rukun Tani, Rosikin, embung sangat membantu petani dan masyarakat sekitar.
“Sebelum adanya embung sangat sulit mengoptimalkan alitan air yang terbuang percuma dan tidak bisa dimanfaatkan oleh petani. Keberadaan mebung juga mampu meningkatkan pendapatan kelompok dengan memanfaatkan embung sebagai kolam pemeliharaan ikan nila,” katanya