MONITOR, Depok – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) terus berupaya meningkatkan perekonomian masyarakat di masa pandemi.
Adapun upaya yang dilakukan berupa pembuatan website penjualan bagi pedagang di seluruh Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) pasar tradisional.
Kepala Bidang Sarana dan Bina Perdagangan, Diana Puspitasari, mengatakan lima pasar tradisional milik Pemerintah Kota Depok didorong memiliki situs online untuk memfasilitasi pedagang berjualan, yaitu Pasar Sukatani, Pasar Cisalak, Pasar Agung, Pasar Tugu, dan Pasar Musi Baru.
“Saat ini website tersebut sedang dalam proses pembuatan. Nanti akan ketahuan omzet seluruh pasar disitu dan terbentuk cikal bakal karakteristik masing-masing pasar,” katanya di Balai Kota, Rabu (21/10).
Penyediaan wadah penjualan berbasis online ini, jelas Diana, bertujuan untuk mendorong tingkat produktivitas pedagang pasar tradisional pada era Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).
Karena itu Diana berharap, melalui dukungan digitalisasi, para pedagang bisa memasarkan dagangannya kepada konsumen secara virtual.
“Transaksi dapat dilakukan tanpa harus bertemu secara langsung di lokasi pasar. Hal ini juga mendorong agar tidak terjadi kerumunan orang di dalam pasar serta memudahkan masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok,” jelasnya.
Lebih lanjut Diana mengatakan, saat ini pihaknya juga sedang mengajarkan ilmu marketing online kepada pedagang dan pengelola pasar. Pelatihan itu digelar secara bergantian sampai akhir Oktober 2020.
“Kami optimis dalam waktu tiga bulan ke depan website pasar online sudah dapat beroperasi, dan pedagang pun akan meraup omzet lebih tinggi,” pungkasnya.