BERITA

Anggota Dewan Ini Curhat Sering Menangis Ketika Ahok Pimpin Jakarta

MONITOR, Jakarta – Kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama, atau Ahok, saat menjadi Gubernur DKI Jakarta, ternyata menyimpan kenangan tersendiri bagi mitra kerjanya yakni para anggota DPRD DKI Jakarta.

Syarif, salah satu anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra, mengaku tidak akan pernah melupakan kebijakan Ahok saat menjadi orang nomor satu di Ibukota.

Bahkan, untuk mengenang kebijakan Ahok tersebut, Syarif bersedia mencurahkan semuanya dalam sebuah buku autobiografinya yang ia beri judul ‘Tangis, Tawa, Senyum, Catatan Aktivis Tanpa Angkatan’.

Dalam bukunya tersebut, Syarif menceritakan bagaimana dirinya harus menangisi kebijakan yang dikeluarkan Ahok yang dianggapnya bisa merugikan bawahannya.

Ia menerangkan, salah satu kebijakan yang membuatnya menangis adalah ketika Ahok berencana untuk membubarkan angkatan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) di tubuh Pemprov DKI Jakarta. Menurutnya, itu merupakan salah satu kebijakan yang paling dia ingat hingga menimbulkan kritik dari berbagai pihak. Kebijakan tersebut juga membuat sejumlah aparatur sipil negara (ASN) jebolan IPDN mengeluh, hingga mendatangi ruang kerjanya.

“Menurut saya, kebijakan Ahok itu istilahnya kebijakan bangun tidur. Jadi, setelah bangun tidur langsung bikin kebijakan, sehingga banyak orang yang tersakiti,” ungkap Syarif, saat memberikan sambutan peluncuran buku Autobiografinya di Hotel Aryaduta, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu (14/10/2020) malam.

Syarif juga menyinggung mengenai judul buku yang diluncurkannya dengan tiga kata sifat ‘Tangis Tawa Senyum Catatan Aktivis Tanpa Angkatan’. Dia berharap, ketiga kata sifat itu dapat dia peroleh selama di dunia hingga akhir hayatnya.

“Ketika saya lahir, kemudian orang tua saya tertawa. Dan di akhir hayat saya harapkan terbalik, orang lain menangis dan saya tersenyum. Di tengah perjalanan itu saya ingin meraih ketiganya, kira-kira begitu,” katanya.

Syarif mengatakan, buku yang dia tulis ini juga mengulas soal perjalanan hidupnya selama menjadi anggota Parlemen di Kebon Sirih, Jakarta Pusat sejak 2014 lalu. Bagi pihak yang merasa keberatan dengan tulisan buku itu, Syarif membuka ruang untuk berdiskusi.

Dia tak mempersoalkan, bila ada pihak yang ingin membantah pengalaman hidupnya selama menjadi anggota DPRD DKI dan mengawal kebijakan Pemprov DKI Jakarta.

“Apa yang saya ceritakan dalam buku ini adalah pengalaman, karena itu kemudian bila ada yang keberatan dengan tulisan saya. Silakan dibantah,” tegasnya.

“Saya pikir semua orang yang hadir di sini pernah ketawa, tersenyum dan menangis juga. Namun konteks politik yang saya ceritakan dalam buku itu memang adalah tangisan saya dalam menghadapi kebijakan pemerintah, terutama sahabat saya Gubernur DKI Jakarta saat itu Basuki Tjahaja Purnama,” pungkasnya.

Syarif pun menyayangkan ketidakhadiran Ahok dalam peluncuran bukunya tersebut. Seharusnya Ahok turut hadir dalam acara itu untuk memberikan sambutan. Namun karena berhalangan hadir, dia akhirnya menitipkan salam kepada para tamu undangan, terutama kepada Anies.

Recent Posts

Kementerian PU Bangun Saluran Irigasi Semantok Kiri

MONITOR, Nganjuk - Setelah mengunjungi Daerah Irigasi Siman di pagi hari, Menteri Pekerjaan Umum (PU)…

4 jam yang lalu

Timnas Futsal Putri Raih Posisi Ketiga di Ajang Bergengsi Kawasan Asia Tenggara

MONITOR, Jakarta - Timnas Futsal Putri Indonesia berhasil meraih kemenangan gemilang atas Myanmar dengan skor…

4 jam yang lalu

Kemendes Pastikan Info Rekrutmen PLD 2024-2025 di Medsos Hoaks

MONITOR, Jakarta - Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal memastikan berita dibukanya lowongan kerja Pendamping…

4 jam yang lalu

Adies Kadir Sebut Pimpinan KPK Terpilih Berdasarkan Pengalaman Penegakan Hukum

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir menyambut terpilihnya calon pimpinan KPK dan…

5 jam yang lalu

Kesamaan Pesan Puan dan Prabowo di Forum G20 Jadi Orkestrasi Komitmen RI Perangi Kelaparan

MONITOR, Jakarta - Isu kemiskinan dan kelaparan menjadi isu yang sama-sama diserukan oleh Ketua DPR…

5 jam yang lalu

Komisi VII DPR Soroti Digitalisasi Hingga Harga Transportasi ke Tempat Wisata

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo meminta Pemerintah untuk…

5 jam yang lalu