PERBANKAN

BI: Lelang Wakaf Catat Komitmen Rp30,32 Miliar

MONITOR, Jakarta – Lelang wakaf yang dilakukan Bank Indonesia (BI), Badan Wakaf Indonesia (BWI), dan Lembaga-lembaga Nazhir Indonesia yang tergabung dalam Forum Wakaf Produktif mencatatkan, komitmen penyaluran wakaf senilai Rp 30,32 Miliar. Lelang berlangsung pada 6-7 Oktober 2020.

Penandatangan komitmen wakaf tersebut dilakukan dalam High Level Seminar on Waqf Akselerasi Gerakan Wakaf Menuju Indonesia Maju, yang diselenggarakan secara virtual pada hari ini, Kamis (8/10/2020).

“Pelaksanaan lelang ini untuk memberikan pemahaman mengenai wakaf, khususnya wakaf produktif, serta mendorong partisipasi publik dalam berwakaf untuk mendukung pembangunan ekonomi,” ujar Deputi Gubernur BI Sugeng.

Ia menjelaskan, untuk lebih mengoptimalkan wakaf di Indonesia, terdapat lima langkah yang perlu diambil. Pertama, perlunya perubahan mindset dan peningkatan literasi, sebab pemahaman wakaf masih terbatas, padahal wakaf dapat bermacam-macam bentuk, termasuk tunai.

Kedua, inovasi produk wakaf menjadi social-commercial financing. Pada maret 2020, BI bersama Kementerian Keuangan dan BWI telah meluncurkan sukuk negara berbasis wakaf uang atau Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS).

Ketiga, penguatan ekosistem rantai nilai halal (halal value chain) sebagai objek wakaf produktif dan kredibel, antara lain melalui pesantren dan UMKM syariah. Sugeng bilang, BI telah menggelar program infratani dan program pengelolaan industri kelapa terpadu. Lewat program-program tersebut sudah terbentuk 300 unit bisnis pesantren dan UMKM syariah.

“Ke depan, kami akan mengintegrasikan itu melalui himpunan ekonomi bisnis pesantren. Ekosistem halal value chain ini bisa menjadi objek yang kredibel,” kata dia.

Kemudian, keempat, transparansi dalam keseluruhan proses wakaf mulai dari penyaluran dari wakif kepada nazhir, sampai dengan penggunaannya untuk sektor produktif. Kelima, yakni digitalisasi dalam mekanisme penyaluran wakaf, baik untuk tujuan sosial maupun integrasi social-commercial dalam CWLS, antara lain melalui pemanfaatan QRIS (QR Code Indonesian Standard) dalam penyaluran wakaf.

“Mekanisme penyaluran waqaf dalam CWLS perlu optimalisasi peran digital. Dalam hal ini BI telah meluncurkan QRIS, dan ke depan waqaf juga perlu diintegrasikan dengan QRIS,” pungkas Sugeng.

Recent Posts

Kapuspen TNI Dorong Optimalisasi Peran Penerangan Terintegrasi Jajaran TNI

MONITOR, Jakarta - Kapuspen TNI Brigjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah yang diwakili oleh Wakapuspen TNI…

4 jam yang lalu

Ini Cara Pengajuan Program Bantuan Operasional Perpustakaan Masjid 2025

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) membuka program Bantuan Operasional Perpustakaan Masjid 2025. Pendaftaran pengajuan…

11 jam yang lalu

Bertemu Sejumlah Tokoh Publik, Puan Tegaskan Komitmen Transformasi DPR

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menerima audiensi dari sejumlah tokoh publik lintas…

14 jam yang lalu

Driver Maxim Indonesia Gelar Aksi Damai dan Doa Bersama untuk Mengenang Rekan Ojol yang Gugur

MONITOR, Jakarta - Ribuan mitra pengemudi Maxim di lebih dari 30 kota di berbagai kota…

15 jam yang lalu

Kemenag Salurkan Bantuan KIP Kuliah 25.964 pada Mahasiswa

MONITOR, Mataram - Kementerian Agama melalui Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (PUSPENMA) Sekretariat…

17 jam yang lalu

Puan Kumpulkan Pimpinan, Urun Rembuk Bahas Transformasi DPR

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani hari ini memimpin pertemuan antara pimpinan DPR…

18 jam yang lalu