PERTANIAN

Gerdal Ramah Lingkungan untuk Atasi Penyakit Ubi Kayu di Lampung

MONITOR, Lampung – Merespon laporan dari masyarakat di Kabupaten Lampung Tengah terkait beberapa serangan penyakit hawar bakteri yang menyerang tanaman ubi kayu, Balai Proteksi Tanaman Pangan dan hortikultura Provinsi Lampung melakukan Gerakan Pengendalian(Gerdal). Pengendalian ini dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit meluas dan menghindari kerugian para petani dikarenakan Lampung Tengah merupakan daerah sentra komoditi ubi kayu.

“Untuk saat ini, gerdal ubi kayu telah dilaksanakan di dua lokasi, total luas pengendaliannya 18 ha,” ucap Bagiyo Kepala Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Provinsi Lampung. 2 Lokasi pelaksanaan Gerdal antara lain di Kelompok Tani (poktan) Tri Madya Utama 3, Kampung Sidokerto Kecamatan Bumi Ratu Nuban Kabupaten Lampung Tengah, dan Poktan Bina Karya Tanindo, Kampung Binjai Ngagung Kecamatan Bekri Kabupaten Lampung Tengah dengan luas pengendalian 9 Ha di masing-masing lokasi.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh petugas pengendali organisme pengganggu tumbuhan (POPT) tingkat serangan kali ini dikategorikan ringan, sehingga cukup menggunakan agensia hayati. “ Agens hayati yang kami digunakan adalah Streptomyces sp dan Geobacillus sp, Paenibacillus sp dan Trichoderma sp, stoknya kami dapat di Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit (LPHP) Trimurjo,” sambung Bagiyo.

Penggunaan agensia hayati atau pestisida nabati (pesnab) memang diutamakan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) dan BPTPH di seluruh provinsi di Indonesia dalam menangani permasalahan hama atau penyakit (OPT) dilapangan. “Kita harus merubah pola pikir petani bahwa penanganan hama penyakit harus dengan bahan kimia, padahal tidak demikian, lihat dulu tingkat serangannya jika masih ringan cukup dengan agensia hayati dan pesnab, jika berat baru kita menggunakan kimia yang sesuai anjuran dan takaran” ungkap Mochamad Amir Kasubdit Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan Aneka Kacang dan Umbi – Kementan.

Amir menambahkan selama ini sudah cukup banyak dampak kerusakan dengan menggunakan bahan-bahan kimia yang secara berlebihan, hal ini harus segera dikurangi demi kebaikan ekosistem pertanian. “Selain ramah lingkungan menggunakan agensia hayati atau pesnab biayanya lebih murah dan bisa dibuat sendiri oleh para petani singkong sehingga bisa menghemat biaya produksi” lanjutnya.

Kegiatan gerdal ubi kayu mendapat apresiasi dari Suwandi, Direktur Jenderal Tanaman Pangan. Suwandi menilai komoditas ubi kayu patut diberikan perhatian lebih karena memiliki prospek yang bagus. Industri singkong saat ini semakin berkembang, sehingga perlu didorong penyediaan dan pengamanan bahan baku dari dalam negeri. “Kalau dikelola dengan baik, ubi kayu bisa berkembang menjadi komoditas primadona dan mampu mendukung diversifikasi pangan yang menjadi harapan Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo” ujar Suwandi.

Recent Posts

Hari Ibu, Puan Tekankan Pentingnya Implementasi UU KIA Guna Tingkatkan Kesejahteraan Perempuan

MONITOR, Jakarta - Dalam peringatan Hari Ibu 2024, Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti betapa…

4 jam yang lalu

Lembaga Validasi dan Verifikasi Balai Kemenperin Berperan Pacu Ekonomi

MONITOR, Jakarta - Pemerintah berkeinginan mendorong Indonesia keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah (middle income…

5 jam yang lalu

Buktikan Komitmen Tata Kelola Berkelanjutan, Jasa Marga Raih Penghargaan dalam Ajang The Iconomics Nusantara Awards 2024

MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. kembali menorehkan prestasi di ajang The Iconomics…

6 jam yang lalu

Jajaran Kodam XIV/Hasanuddin di Sulsel Berikan Bantuan Pada Korban Banjir

MONITOR, Makassar - Sebagai bentuk tanggap darurat atas banjir yang melanda sejumlah Kabupaten di wilayah…

8 jam yang lalu

AHY Hadiri Acara Wisuda Institut STIAMI untuk Beri Inspirasi

MONITOR, Jakarta - Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI menggelar acara Wisuda ke-47 di Gedung Balai…

12 jam yang lalu

Kementerian PU Rampungkan Renovasi Stadion Maguwoharjo di Sleman, FIFA: Telah Sesuai Standar

MONITOR, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya telah menyelesaikan rehabilitasi…

16 jam yang lalu