Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (dok: Solopos)
MONITOR, Semarang – Pilkada ditengah pandemi ini patut diwaspadai. Jika memaksakan agenda kampanye terbuka, maka dapat berpotensi menambah laju penyebaran virus Corona.
Di wilayah Jawa Tengah sendiri, Gubernur Ganjar Pranowo telah menegaskan tidak boleh ada gelaran kampanye terbuka dalam Pilkada Serentak 2020. Ia mengatakan, apabila ada pasangan calon yang melanggar, maka akan diberi sanksi tegas.
“Tadi dari KPU dan Bawaslu sudah dijelaskan, tidak ada kampanye terbuka. Yang boleh kampanye tertutup dengan maksimal 50 orang. Jadi saya harap aturan ini betul-betul dilaksanakan,” tutur Ganjar, Senin (28/9) kemarin.
Ganjar menegaskan, meskipun diperbolehkan untuk mengadakan rapat tertutup dengan jumlah maksimal 50 orang, akan tetapi ia tetap mengingatkan kembali masukan para pakar kesehatan pada rapat tersebut.
Menurut Ganjar, pertemuan terbatas dengan 50 orang di tempat tertutup itu juga memiliki risiko cukup besar.
MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama tahun ini untuk kali pertama akan menggelar Pesantren Award. Giat…
MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, berharap revisi Undang-Undang Penyelenggaraan Ibadah…
MONITOR, Jakarta - Direktorat Pendidikan Agama Islam (PAI) Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama menetapkan 69.313…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bergerak cepat menanggapi keresahan para pelaku industri penerima Harga…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), menekankan pentingnya partisipasi semua pihak dalam…
MONITOR, Jakarta - Kapal phinisi Kementerian Pertanian (Kementan) berkolaborasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)…