MONITOR, Jakarta – Anggota MPR RI, Aboe Bakar Alhabsyi, meminta kepada seluruh rakyat Indonesia untuk tetap menjaga persatuan meskipun berbeda pilihan politik, khususnya jelang Pilkada Serentak 2020 mendatang.
Hal itu disampaikan Aboe Bakar saat melakukan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, Jumat (25/9/2020).
Pria yang akrab disapa Habib itu mengingatkan tentang pentingnya persatuan di tengah kontestasi pilkada.
“Saat pilkada memang banyak pilihan, terkadang pilihan politik berbeda mengakibatkan friksi. Ini tidak boleh terjadi, semua harus mengedepankan persatuan dan kesatuan di atas kepentingan politik. Oleh karenanya, kita tetap guyub dan rukun meskipun berbeda pilihan politik,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Legislator dari Dapil Kalsel 1 itu juga meminta agar perbedaan pilihan politik harus disikapi dengan bijak.
“Beda pilihan itu sesuatu yang wajar, karena memang saat pilkada semua bisa memilih dengan bebas. Tidak Perlu ada konflik karena beda pilihan politik. Semua memiliki tujuan yang sama untuk membangun daerah yang lebih baik. Karenanya, sikapi dengan bijak setiap perbedaan yang ada,” ujar Habib.
Selain itu, Habib Aboe juga meminta agar semua pihak mau menjaga keamanan dan ketenteraman di setiap tahapan Pilkada Serentak 2020 mendatang.
“Jangan ada yang kampanye dengan muatan SARA. Dan juga tak perlu saling membenturkan antara satu calon dengan pasangan lain. Lebih baik masing-masing adu visi dan misi serta beradu program kerja, sehingga pilkada kita akan lebih baik dan berkualitas,” katanya.
Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan di DPR RI itu juga menyampaikan bahwa dirinya sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait pengamanan jelang Pilkada 2020.
“Kapolda menyampaikan bahwa situasi keamanan di Kalsel terkendali dengan baik. Saya mengapresiasi kerja Kapolda yang sudah mengantisipasi dengan baik situasi keamanan menjelang Pilkada. Oleh karenanya, hal ini perlu mendapat dukungan dari masyarakat, agar situasi keamanan tetap terkendali hingga selesainya pilkada,” ungkap anggota Komisi III DPR RI itu.
