BISNIS

PGN SAKA Kejar Penyelesaian dan Efisiensi Proyek Lapangan Sidayu 

MONITOR, Jakarta – PT Saka Energi Indonesia (PGN SAKA) sebagai Anak Perusahaan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) di bidang hulu minyak dan gas bumi, terus berkomitmen dalam mengembangkan proyek lapangan baru, salah satunya adalah pengembangan Lapangan Sidayu yang berlokasi sekitar 7 km dari lapangan utama Pangkah PSC di Ujung Pangkah, Jawa Timur.

Sesuai dengan persetujuan Plan of Development (POD), pengembangan Lapangan Sidayu terdiri dari pembangunan 2 wellhead platform, yaitu Well-Head Platform C (WHP C) dan Well-Head Platform D (WHP D), production pipeline dan gas lift pipeline.

Pjs Direktur Utama PGN SAKA, Susmono Soetrisno, mengungkapkan bahwa kedua platform Sidayu ini didesign sendiri oleh Tim PGN SAKA, mulai dari design struktur, platform detail, di rekayasa, termasuk fasilitas di dalamnya. Desain tersebut telah tak terkalahkan dengan kondisi dan kapasitas produksi di Lapangan Sidayu, sehingga desain tidak optimal dan tepat dengan kondisi di lapangan.

“Komitmen efisiensi Capex dan Opex serta mempercayakan proyek migas ini ke sumber daya manusia domestik terbaik perusahaan merupakan bentuk nyata dalam mencari peluang dan menghadapi tantangan di era pandemi saat ini,” ungkap Susmono.

Hingga saat perkembangan ini pekerjaan fabrikasi pembangunan 2 platform sudah mencapai progres 78%, dengan rencana berlayar jauh pada platform kedua pada November 2020, diikuti dengan instalasi platform yang sesuai target selesai pada Desember 2020. Selanjutnya, akan dilakukan pengeboran 3 sumur, yaitu 2 sumur re-entry dan 1 sumur pengembangan baru.

Pengembangan proyek ini juga sebagai bentuk kontribusi PGN SAKA dalam memenuhi pasokan energi untuk Indonesia ditengah pandemi COVID-19 dan tantangan harga minyak dunia. Semangat untuk berkontribusi ini melecut PGN SAKA yang melakukan percepatan pelaksanaan pekerjaan dari 17 bulan menjadi 12 bulan, dengan target minyak pertama Lapangan Sidayu adalah di pertengahan tahun 2021.

Susmono mengungkapkan bahwa percepatan penyelesaian proyek dilakukan dengan penyederhanaan terhadap desain kedua platform tanpa mengurangi standar funsional dan kualitas platfom tersebut. Dua platform ini juga cukup identik, sehingga dapat mempercepat dalam proses pemesanan material, peralatan, fabrikasi dan sebagainya.

Proses review dan pekerjaan di lapangan juga dioptimalisasi agar bisa lebih cepat. PGN SAKA telah berkoordinasi dengan kontraktor dan EPC Contractor di lapangan. SDM Internal PGN SAKA berkolaborasi dengan berbagai stakeholders untuk mempercepat proses kontruksi secara intensif agar proses pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan komitmen dan target waktu yang telah ditetapkan oleh PGN SAKA. Adapun proses percepatan di lapangan, mulai dari review teknis, detail engineering, hingga proses fabrikasi.

Platform fabrikasi pembangunan atau anjungan lepas pantai ini dilaksanakan di Cilegon. Setelah platform fabrikasi selesai, proses selanjutnya adalah memindahkannya ke kapal tongkang (memuat keluar) dan diangkut menuju lokasi, Lapangan Sidayu. Platform pengangkutan dengan kapal tongkang inilah yang disebut dengan sail away. Setelah sampai di lapangan, akan dilakukan instalasi.

Susmono menjelaskan bahwa salah satu hal paling kritikal dalam proses instalasi adalah angkat berat saat pemasangan platform jaket dengan berat lebih dari 200 ton dan pemasangan topside platform dengan berat lebih dari 500 ton, yang memerlukan kapal pengangkat atau kapal derek. Dengan segala tantangannya, PGN SAKA berkomitmen proses heavy lift ini akan selesai tepat waktu yakni Desember 2020.

Lapangan Sidayu diharapkan mampu menyumbang tambahan produksi minyak sekitar 7.000 BOPD dan 3,9 MMSCFD gas di Pangkah PSC. Rencananya, produksi dari Lapangan Sidayu akan terhubung dengan fasilitas produksi yang ada melalui pipa bawah laut.

“Proyek Lapangan Sidayu melayani untuk menunjang ketahahan energi domestik, khususnya di wilayah Jawa Timur. Seperti yang diketahui, PGN SAKA memiliki kewajiban untuk menyuplai gas ke PJB Jawa Timur dalam volume optimal yang dihasilkan oleh Lapangan-Lapangan di Blok Pangkah, ”tambah Direktur Utama PGN, Suko Hartono.

“PGN sebagai Sub Holding Gas dari PT Pertamina (Persero) akan terus menjadi bagian dari solusi nyata bagi bangsa untuk memenuhi kebutuhan energi nasional. Dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah melalui eksplorasi migas dan penggunaan produk migas bagi kebutuhan daerah setempat, akan bermuara pada peningkatan perekonomian nasional sebagai tujuan akhir dari pengembangan kekayaan alam Indonesia, “tegas Suko.

Saat ini, PGN SAKA dasbor 10 Wilayah Kerja di Indonesia dan 1 blok Shale Gas di Amerika Serikat. Di Indonesia, PGN SAKA telah membuat6 Wilayah Kerja sebagai operator dengan kepemilikan 100% hak partisipasi, seperti di Pangkah, Sesulu Selatan, Wokam II, Pekawai, Yamdena Barat dan Muriah.

Recent Posts

Telkom Bagikan Dividen Rp17,68 Triliun atau Tumbuh 6,5% YoY

MONITOR, Jakarta - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk telah menyelesaikan Rapat Umum Pemegang Saham Tahun…

30 menit yang lalu

Nasyiah-KPPPA Dorong Agen ASI Eksklusif di Lingkungan Kementerian-Lembaga

MONITOR, Jakarta - Sebanyak 12 kementerian-lembaga Republik Indonesia berkomitmen melakukan optimalisasi ruang laktasi di lingkungan…

3 jam yang lalu

Irjen Kemenag Harap Auditor Bisa Jadi Mitra Inovasi Pengembangan Diferensiasi Pendidikan Agama

MONITOR, Jakarta - Irjen Kemenag Faisal Ali tidak semata menjadi mitra pengawasan, tetapi juga problem…

4 jam yang lalu

Fahri Hamzah: Akademisi Jika Terjun ke Arena Politik, Ganti Baju Dulu

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Fahri Hamzah mengatakan bahwa…

5 jam yang lalu

Konsul Haji Minta Maktab Pahami Kultur Jemaah Haji Indonesia

MONITOR, Jakarta - Konsul Haji pada Kantor Urusan Haji (KUH) Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI)…

5 jam yang lalu

Waketum PP GP Ansor 2015-2024 Meninggal Dunia, Gus Addin: Beliau Orang Baik

MONITOR, Jakarta - Kabar duka datang dari Gerakan Pemuda Ansor. Wakil Ketua Umum PP GP…

7 jam yang lalu