JABAR-BANTEN

Talas Beneng, Produk Ekspor Unggulan Kabupaten Pandeglang

MONITOR, Pandeglang – Di masa pandemi ini permintaan luar negeri untuk Talas Beneng ternyata tidak menyurut. Selain Belanda, ada lima negara baru yang menampung hasil panen Talas Beneng asal Pandeglang. Pemerintah Daerah Kabupaten Pandeglang bersama Assoisasi Talas Beneng Kabupaten Pandeglang terus menggenjot produksi Talas Beneng yang asli asal Pandeglang ini

Ketua Asosiasi pelaku usaha Talas Beneng kabupaten Pandeglang Ardi Maulana menjelaskan permintaan untuk Daun Talas Beneng kering ke Australia dan Selandia baru mencapai 20 ton per bulan. “Sedangkan untuk permintaan produk umbi gaplek Talas Beneng sebanyak 40 ton ke India dan 50 ton ke Turki,“ jelasnya.

Selain itu Kabupaten pandeglang juga kebanjiran permintaan ekspor dari negara lain. Yaitu negara Malaysia berupa tepung talas sebanyak 50 ton per bulan. “Alhamdullilah di saat yang lain mengeluh dengan usaha nya di masa masa sulit seperti ini, pasar kami masih terus mendapatkan permintaan dari negara negara lain,” tambah Ardi.

Talas Beneng

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang Budi S. Januardi mengatakan, pihaknya menggenjot hasil budidaya Talas Beneng karena sudah menjadi komoditas ekspor andalan dan sudah mendapatkan sertifikasi dari Kementerian Pertanian. “Talas Beneng memiliki nilai ekonomi yang tinggi daripada tanaman lainnya. Karena hasil dari tanaman ini tidak ada yang terbuang mulai dari akar sampai daunnya,“ jelas Budi.

Ia yakin karena pemerintah pusat sudah menetapkan Talas Beneng ini diantara komoditas andalan untuk ekspor. Mulai dari tahun ini hingga lima tahun ke depan. “Bahkan berpeluang untuk bisa meningkatkan pendapatan petani karena seluruh bagian dari Talas beneng ini sangat bermanfaat dan bernilai ekonomi tinggi,” tambah Budi.

Talas Beneng adalah tanaman yang tidak mengenal musim, bahkan tanaman ini ini semula dianggap tanaman yang bisa membuat gatal-gatal. Hasil penelitian mengungkapkan tanaman dengan nama latin xanthosoma undipes ini mempunyai kandungan yang sangat bermanfaat.

Di tempat yang berbeda, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Suwandi, mengatakan talas merupakan komoditas pangan alternatif yang mulai populer dikembangkan di Indonesia karena memiliki nilai dan prospek ekonomi yang cukup bagus, khusunya sebagai bahan pangan dan komoditas ekspor ke Belanda dan negara negara lain. Ini sebenarnya peluang kita untuk mengembangkan talas yang beorientasi ekspor. “Kita dorong terus petani agar mulai meningkatkan nilai tambah talas,” ujarnya.

Kementerian Pertanian (Kementan) melalui arahan Menteri Pertaniuan Syahrul Yasin Limpo terus mendorong pengembangan pasar ekspor dalam rangka meningkatkan pendapatan petani sehingga petani kita tetap terus bersemangat untuk bertani.

Recent Posts

Wamenag Pastikan Santri Mendapat Akses Program MBG Tanpa Terkecuali

MONITOR, Jakarta - Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafi’i memastikan komitmen Kementerian Agama agar seluruh…

51 menit yang lalu

Menuju Indonesia Emas 2045, Prof Rokhmin: Pers Harus Berani Kawal Isu Strategis

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI, Prof. Rokhmin Dahuri mengungkapkan bahwa demokrasi tak…

2 jam yang lalu

TNI Kolaborasi Tangkap Dua Kapal Pembawa Pasir Timah Ilegal

MONITOR, Jakarta - TNI kembali menunjukkan kemampuan operasi bersama yang solid, profesional, dan terintegrasi melalui…

5 jam yang lalu

Jasa Marga Gelar Temu Pelanggan di Kota Medan Wujudkan Komitmen Melayani Sepenuh Hati bagi Pengguna Jalan Tol

MONITOR, Medan - Dalam rangka mewujudkan pelayanan sepenuh hati bagi pengguna Jalan Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa…

13 jam yang lalu

Gandeng PTKIN, Kemenag Terus Matangkan Pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren

MONITOR, Tulungagung - Upaya Kementerian Agama dalam memperkuat tata kelola pendidikan pesantren memasuki tahap strategis…

17 jam yang lalu

UU KUHAP Baru Atur Pengamatan Hakim Bisa Jadi Alat Bukti, DPR Tekankan Soal Akuntabilitas

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI Gilang Dhielafararez menegaskan bahwa penambahan aturan 'pengamatan…

17 jam yang lalu