MONITOR, Malang – Untuk mendukung peningkatan produksi di Kabupaten Malang, Kementerian Pertanian melalui Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) melakukan pembangunan embung di Desa Kromengan, Kecamatan Kromengan.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pembangunan embung dilakukan untuk menjamin agar pertanian tetap berlangsung meski dalam musim kemarau.
“Air adalah komponen penting dalam pertanian. Oleh karena itu, kita ingin memberi jaminan agar petani bisa mendapatkan air selama musim kemarau. Sehingga pertanian bisa terus berlangsung dan produksi tidak berhenti meski sedang menghadapi musim kemarau,” tutur Mentasn SYL, Rabu (23/9/2020).
Menurut Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy, pembangunan embung di Desa Kromengan, Kecamatan Kromengan, dilakukan secara swakelola oleh Gapoktan Jaya.
“Pembangunan embung dilakukan oleh Gapoktan Jaya, dengan Sasaran luasan tanam sekitar 50 hektare tanaman padi. Kita harapkan petani yang tergabung dalam Gapoktan Jaya bisa bertanggung jawab dalam menjaga maupun mengelola embung ini, sehingga manfaatnya bisa dirasakan para petani,” tuturnya.
Sarwo Edhy mengatakan, manfaat dari pembangunan embung adalah bisa menambah luas tanam, menambah debit terlebih pada musim kemarau, serta membantu meningkatkan produksi.
“Kabupaten Malang merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi sawah irigasi dengan luas 45.888 hektare. Dengan jumlah luasan tersebut selama ini memberi kontribusi penyediaan pangan baik nasional maupun daerah,” terangnya.
Melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Malang, lahan tersebut dipertahankan fungsi peran keberadaanya sebagai penghasil padi.
“Untuk mempertahankan fungsi sawah tanam padi, maka perlu adanya ketersediaan air yang cukup, baik air hujan maupun sumber sumber air tanah. Embung kita pilih karena bisa menampung air dari berbagai sumber, dan memastikan kebutuhan petani akan tercukupi,” katanya.