SULAWESI

3 Ribu Hektare Lahan di Sulut Tercover Asuransi Pertanian

MONITOR, Sulawesi Utara – Program asuransi pertanian di Sulawesi Utara mendapat respon positif. Setidaknya sudah 3.000 hektare lahan pertanian di 10 kabupaten/kota di Sulut yang tercover asuransi. Sementara untuk asuransi ternak sapi meng-cover 4 kabupaten/kota.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyambut baik upaya Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara yang memberikan kepastian dalam pertanian.

“Asuransi memberikan kepastian. Bila terjadi gagal panen pasti diganti asuransi melalui klaim. Dengan klaim itu, petani pasti bisa menanam kembali. Dan asuransi memberikan kepastian buat petani untuk menghidari kerugian. Kepedulian terhadap petani ini harus ditiru daerah lain,” tutur Mentan SYL, Jumat (18/9/2020).

Sementara Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian Sarwo Edhy, mengatakan asuransi membuat petani tenang dalam beraktivitas.

“Asuransi adalah bagian dari komponen mitigasi bencana, khususnya di sektor pertanian. Asuransi mengcover lahan dari ancaman gagal panen akibat serangan hama, perubahan iklim, cuaca buruk yang menyebabkan banjir dan kekeringan, termasuk juga bencana alam,” tuturnya.

Sarwo Edhy menambahkan, asuransi juga menjadi jaminan tidak terganggunya produksi pertanian di daerah.

“Dengan mamanfaatkan klaim, petani memiliki modal untuk tanam kembali. Jadi produksi pertanian tidak akan terganggu,” terangnya.

Manajer Cabang Asuransi Jasindo, Saut Taridahasiolan, mengatakan asuransi pertanian tidak akan memberatkan petani.

“Preminya per hektare lahan Rp 180 ribu untuk 1 musim tanam,” kata dia.

Saut menegaskan, Per hektare lahan yang gagal panen akan ditanggung asuransi Rp 6 juta. Selain itu, ada juga asuransi bagi peternak sapi. Sedikitnya 1.000 ekor sapi peternak di Sulut sudah terkover asuransi.

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey berharap petani memanfaatkan asuransi. Sebab biaya preminya ditanggung oleh pemerintah bekerja sama dengan Asuransi Jasindo.

“Kalau petani rugi torang bayar. Bagitu juga kalau peternak sapi kalau sapi orang pancuri atau mati dapa ganti lagi oleh pemerintah,” katanya.

Gubernur menyampaikan, saat ini untuk tahap awal asurasni pertanian baru diberikan bagi petani padi, dan peternak sapi

“Nanti kita akan lanjutkan dengan petani milu, petani rica, begitu juga peternak ayam. Nah ini program kan tidak bisa datang sekaligus , pelan-pelan dulu,” ungkapnya.

Recent Posts

Menteri Maman Dorong Pengusaha UMKM Lakukan Diversifikasi Pasar di Tengah Ketidakpastian Global

MONITOR, Jakarta - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mendorong pengusaha UMKM…

4 jam yang lalu

Stadium General Unhalu, Prof Rokhmin beberkan Peran Perguruan Tinggi Bangun Sektor Agromaritim

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI, Rokhmin Dahuri menyoroti pentingnya pendidikan berkualitas dalam…

4 jam yang lalu

Ketua DWP Kemenag: Perempuan ASN Harus Jadi Teladan

MONITOR, Jakarta - Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenag, Helmi Nasaruddin Umar, menegaskan pentingnya peran…

6 jam yang lalu

Orasi Ilmiah Wisuda Sarjana IIQ Kendari, Prof Rokhmin: IMTAQ dan IPTEK Wujudkan Kejayaan Islam

MONITOR, Kendari - Guru Besar IPB University Prof Rokhmin Dahuri memberikan Orasi Ilmiah pada Acara…

7 jam yang lalu

Produk Peserta UMK Academy Sukses Tembus Pasar Hongkong

MONITOR, Jakarta - Inovasi kuliner yang berasal dari kampung kembali membuktikan bahwa potensi lokal mampu…

10 jam yang lalu

Kemenag Minta PIHK Jamin Perlindungan Kesehatan Jemaah Haji Khusus 2025

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama menegaskan komitmennya untuk memperketat layanan ibadah bagi Jemaah Haji Khusus…

11 jam yang lalu