JABAR-BANTEN

AUTP Bantu Petani Tasikmalaya Kurangi Kerugian akibat Kekeringan

MONITOR, Tasikmalaya Seperti halnya daerah lain di Jawa Barat, lahan pertanian di Kota Tasikmalaya turut mengalami gagal panen akibat kekeringan. Hanya saja, petani tidak mengalami kerugian lantaran telah mengasuransikan lahan pertaniannya.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan salah satu keunggulan asuransi adalah membuat petani bisa beraktivitas dengan tenang.

“Petani di Kota Tasikmalaya sudah membuktikan hal ini. Dengan mengikuti Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), petani di Kota Tasikmalaya tidak terdampak kerugian akibat musim kemarau tahun ini. Petani justru memiliki modal untuk tanam kembali,” tutur Mentan SYL, Kamis (17/9/2020).

Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Sarwo Edhy, mengatakan asuransi adalah bagian dari mitigasi bencana yang bisa mengcover lahan pertanian dari berbagai ancaman.

“Asuransi menjaga lahan petani dari ancaman kerugian akibat serangan hama seperti hama wereng, ulat, tikus, dan lainnya. Atau akibat cuaca ekstrim yang menyebabkan banjir atau kekeringan, termasuk bencana alam,” katanya.

Untuk mengikuti Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), petani bisa bergabung dengan kelompok tani. Selain mendapatkan informasi, petani juga bisa dibantu mengisi formulir pendaftaran dengan mencantumkan NIK, luas lahan, dan jumlah petak yang diasuransikan. Setelah itu, data akan direkap koordinator dan disampaikan ke dinas pertanian untuk ditetapkan.

“Berdasarkan form pendaftaran, perusahaan asuransi akan melakukan assesment pendaftaran, dan mengkonfirmasi pembayaran premi. Premi swadaya bisa dibayarkan ke rekening asuransi pelaksana. Setelah itu polis aktif dan terbit secara otomatis melalui aplikasi SIAP,” terangnya.

Bentuan premi sebesar 80% akan dibayarkan jika Dinas Pertanian telah membuat Daftar Peserta Definitif (DPD) AUTP. Setelah ini, baru petani dinyatakan sah menjadi peserta AUTP pada musim tanam yang didaftarkan.

Sementara Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan, Kota Tasikmalaya Tedi Setiadi, mengatakan pihaknya mencatat ada sekitar 20 hektar sawah di 10 kecamatan yang mengalami gagal panen.

Namun, setelah diinventarisasi ternyata hampir seluruh petani yamg sawahnya gagal panen sudah masuk program AUTP Pemkot Tasikmalaya.

“Bahkan mereka sudah mengajukan klaimnya ke bank yang ditunjuk,” kata Tedi. Salah satunya adalah Bank Mandiri.

Meski begitu, lanjut Tedi, produksi padi di persawahan Kota Tasikmalaya masih melimpah dan bahkan melebihi target.

“Meski ada yang gagal panen, tapi produksi padi di sebagian besar lahan pertanian wilayah kota masih surplus. Stok masih aman,” ujar Tedi.

Salah satu faktor pendukungnya adalah jaringan irigasi Cikunten yang tak pernah kering.

Recent Posts

Aktivis Cium Aroma Politis Pada Pemanggilan Suami Airin dan Ketua DPRD Banten oleh Kejati

MONITOR, Jakarta - Dipanggilnya Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan dan Fahmi hakim ketua DPRD Provinsi…

18 menit yang lalu

Survei: Elektabilitas Atang-Annida Salip Dedie-Jenal di Pilkada Kota Bogor

MONITOR, Jakarta - Pemilih muda diperkirakan akan memainkan peran penting dalam menentukan hasil Pemilihan Kepala…

43 menit yang lalu

DPR Harap Semua Pimpinan KPK Terpilih Sinergi dan Solid; Jangan Ribut-ribut

MONITOR, Jakarta - Komisi III DPR RI telah menetapkan lima pimpinan KPK terpilih dan lima…

1 jam yang lalu

Menag: Guru Adalah Obor Penyinar Kegelapan

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa guru adalah pahlawan sejati. Hal tersebut…

2 jam yang lalu

Komisi IV DPR Dorong Kolaborasi Tingkatkan Produksi Susu Lokal

MONITOR, Pasuruan - Komisi IV DPR RI menyoroti permasalahan sektor persusuan nasional dalam kunjungan kerja…

2 jam yang lalu

PT Jasamarga Transjawa Tol Raih Penghargaan The Iconomics Awards Tahun 2024

MONITOR, Jakarta - PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) selaku pengelola 4 ruas segmen operasi jalan…

3 jam yang lalu