HANKAM

Kemhan Diminta Tunda Pembelian Pesawat Eurofighter

MONITOR, Jakarta – Kementerian Pertahanan (Kemhan) diminta untuk menunda dan mengkaji ulang rencana pembelian alat utama sistem persenjataan (Alutsista) pesawat Thyphoon Eurofighter dari Austria.

Anggota Komisi I DPR RI, Willy Aditya, mengungkapkan bahwa hal itu dikarenakan belum lama ini beredar berita yang menyatakan ada indikasi korupsi dalam pembelian Eurofighter itu oleh Austria.

“Ada kasus kickback dari konsorsium pembuat Eurofighter kepada politisi di Austria, lalu Austria menggugat konsorsium karena praktek tidak sehat ini,” ungkapnya kepada wartawan, Jakarta, Kamis (10/9/2020).

Willy menyampaikan bahwa jangan sampai masalah di internal Austria belum selesai lalu Kemhan hendak melakukan negosiasi dan akhirnya masalah internal Austria menjadi berindah ke Indonesia.

“Kehormatan Menhan Prabowo dan Indonesia dipertaruhkan dalam negosiasi Eurofighter dengan Austria,” ujarnya.

Kemudian, Willy mengatakan, pembelian Eurofighter tersebut harus mengikuti kebijakan umum pertahanan. Akan tetapi, menurut Willy, yang jadi persoalan adalah kebijakan tersebut belum selesai dibuat.

Willy menilai, belanja alutsista semacam pesawat tempur bukan seperti belanja rutin lainnya, karena merupakan belanja strategis sehingga harus sangat hati-hati, kemudian disesuaikan dengan doktrin pertahanan dan politik luar negeri Indonesia.

“Tidak bisa cuma dengan alasan peremajaan atau alasan pembinaan trimatra,” kata Politikus Nasdem itu.

Selain itu, Willy mengungkapkan, alasan lain penundaan itu adalah dari jenis Thypoon yang mau dibeli dari Austria, sebenarnya Indonesia sudah punya Sukhoi 35.

Willy pun mempertanyakan langkah Kemhan yang hendak membeli pesawat Eurofighter tersebut. Pasalnya, sistem perawatan, peralatan, suku cadang dan kebutuhan Sukhoi 35 itu sudah disiapkan.

Menurut Willy, kalau membeli pesawat yang berbeda, maka belanja lainnya seperti untuk perbaikan, perawatan, suku cadang dan sebagainya pun akan beda lagi.

“Dampaknya akan juga berkenaan dengan APBN nantinya, Menhan Prabowo harus pikirkan juga hal ini. Lebih baik beli dari model yang sama saja,” ungkapnya.

Seperti diketahui, Kemhan berencana membeli Alutsista Eurofighter Typhoon dari Austria.

Kemhan menilai kebijakan tersebut sudah berdasarkan kajian komprehensif dan pembelian alutsista tersebut bertujuan untuk memperkuat pertahanan Indonesia dalam segala hal.

Recent Posts

Calon Siswa Madrasah Ibtidaiyah Bercita-cita Jadi Presiden

MONITOR, Jakarta - Seorang anak berusia enam tahun bernama Syahrul mencuri perhatian Menteri Agama Nasaruddin…

10 menit yang lalu

Kemenperin Klaim Desain Kemasan Berperan Penting Angkat Daya Saing Produk IKM

MONITOR, Jakarta - Fungsi kemasan tak sekadar menjadi pemanis atau pelindung bagi sebuah produk, tetapi…

2 jam yang lalu

DPR Berperan Batalkan Program Rumah Subsidi 18 Meter Persegi yang Tak Manusiawi

MONITOR, Jakarta - Kementrian Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) akhirnya membatalkan usulan soal wacana pengecilan…

3 jam yang lalu

PT JMTO Raih Prestasi di Turnamen Tenis Meja Direktorat Operasi Jasa Marga 2025

MONITOR, Jakarta - Dalam rangka mempererat sinergi dan semangat sportivitas antarunit kerja, Direktorat Operasi PT…

3 jam yang lalu

PB IKA-PMII Priode 2025-2030 Resmi Dikukuhkan, Ini Susunanya!

MONITOR, Jakarta - Pengurus Besar Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB IKA-PMII) priode…

4 jam yang lalu

40 Jemaah Masih Dirawat di Saudi, KUH Rilis Nomor yang Bisa Dihubungi Keluarga

MONITOR, Jeddah - Operasional penyelenggaraan ibadah haji 1446 H selesai pada 11 Juli 2025 seiring…

4 jam yang lalu