HUMANIORA

Wamenag: Jejak Warisan Profesor Malik Fadjar Akan Dikenang

MONITOR, Jakarta – Wafatnya Profesor Abdul Malik Fadjar, tokoh pendidikan dan agama, sekaligus aktif di birokrasi pemerintahan menjadi duka mendalam bagi banyak kalangan, terutama keluarga besar ormas Muhammadiyah. Meski demikian, momentum kehilangan juga dirasakan bagi kalangan lainnya.

Seperti Zainut Tauhid Sa’adi. Tokoh Nahdlatul Ulama, yang kini menjabat sebagai Wakil Menteri Agama ini mengenal sosok almarhum Malik Fadjar adalah orang baik yang memiliki sejumlah keistimewaan, baik dikenal sebagai tokoh pendidikan, tokoh agama hingga pemerintahan.

Hal ini diakui Zainut, meski dirinya tidak memiliki kedekatan secara personal dengan almarhum. “Beliau adalah sedikit dari tokoh bangsa yang sukses mengemban tiga bidang yang sangat mulia tersebut,” kenang Zainut Tauhid Saadi.

Zainut mengungkapkan, di bidang pendidikan beliau memulai karirnya dari bawah, dari menjadi guru SD sampai menjadi rektor pada dua perguruan tinggi Muhammadiyah yang ternama, yaitu Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Universitas Muhammadiyah Malang. Pada bidang akademis beliau mendapatkan posisi tertinggi sebagai guru besar pada Fakultas Tarbiyah di IAIN Sunan Ampel Surabaya pada tahun 1995.

Sebagai seorang aktivis organisasi, beliau banyak berkecimpung di organisasi, seperti ICMI, HIPIIS dan beliau adalah tokoh penting di Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang memiliki kontribusi besar bagi pengembangan pendidikan di lingkungan Muhammadiyah.

“Beliau seorang tokoh agama yang memiliki pemahaman agama yang inklusif dan inspiratif, sehingga sering menjadi rujukan dan tempat bertanya dari berbagai kalangan,” kata Zainut.

Almarhum Malik Fadjar juga dikenal sebagai seorang birokrat yang mumpuni. Terbukti, beliau pernah menjabat di berbagai posisi kabinet, mulai dari Kabinet Reformasi sebagai Menteri Agama tahun 1998 – 1999, lalu Anggota Kabinet Gotong Royong sebagai Menteri Pendidikan pada tahun 2001 – 2004. Beliau juga pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) ad-interim menggantikan Jusuf Kalla, dan terakhir beliau menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI.

Bangsa Indonesia merasa kehilangan putra terbaiknya. Tokoh cendekiawan muslim yang senyumnya khas dengan pembawaan yang kalem dan sederhana itu kini telah meninggalkan bangsa Indonesia. Zainut pun percaya jejak legasinya akan terus dikenang oleh anak bangsa sepanjang masa.

“Selamat Jalan Profesor semoga amal jariahmu mengalir terus dan menerangi jalan menuju tempat keabadianmu di sisi Sang Maha Pemilik segalanya.. aamiin,” imbuh Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini.

Recent Posts

Tunjangan Guru PAI Non ASN Naik Rp500 Ribu, Pencairan Dirapel

MONITOR, Jakarta - Ada kabar baik dari Kementerian Agama untuk guru Pendidikan Agama Islam (PAI)…

5 jam yang lalu

Bela Rakyat, DPR Akan Fasilitasi Penyelesaian Polemik Tutupnya Pusat Kebugaran yang Rugikan 1.000 Konsumen

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI, Rivqy Abdul Halim menyoroti polemik penutupan seluruh…

6 jam yang lalu

RI Debut di BRICS, Ketua BKSAP DPR: Indonesia Kian Tegaskan Nonblok dan Jadi Pemain Berpengaruh

MONITOR, Jakarta - Ketua Badan Kerja Sama Antara Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera…

6 jam yang lalu

Kemenag Dorong Ekosistem Ekonomi Pesantren Melalui Program Kampung Keren

MONITOR, Jakarta - Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama terus memperkuat program Kemandirian Pesantren sebagai…

7 jam yang lalu

Komisi X DPR Soroti Kecurangan Pengondisian Nilai Rapor di SPMB 2025

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani mengatakan pihaknya akan…

8 jam yang lalu

Ketiga Kalinya, Dirut Jasa Marga Kembali Berikan Diskon Tarif Tol 20 Persen di 12 Ruas Tol Strategis Jasa Marga

MONITOR, Jakarta - Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Rivan Achmad Purwantono kembali menunjukkan…

9 jam yang lalu