PEMERINTAHAN

Kementan Tingkatkan Indeks Pertanaman Desa Gandasoli Lewat RJIT

MONITOR, Sukabumi – Kementerian Pertanian terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Salah satunya dengan kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) yang dilakukan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), di Desa Gandasoli, Sukabumi.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan salah satu hal penting yang harus dilakukan untuk memaksimalkan pertanian adalah melakukan water management.

“Dengan water management seperti yang dilakukan kegiatan RJIT, kita sudah memastikan ketersediaan air untuk lahan persawahan. Jadi, meski harus menghadapi musim kemarau petani tidak perlu khawatir karena ketersediaan air tetap terjaga,” katanya, Jumat (4/9/2020).

Dirjen PSP Kementerian Pertanian Sarwo Edhy mengatakan hal serupa.

“Air adalah komponen penting dalam pertanian. Dan kita di Ditjen PSP ingin memastikan jika aliran irigasi yang ada tidak bermasalah. Sehingga pertanian tidak terganggu dan produksi tetap terjaga,” katanya.

Ditambahkan Sarwo Edhy, kegiatan RJIT bukan hanya memperbaiki saluran irigasi bermasalah.

“RJIT juga dilakukan untuk memaksimalkan dan menambah luas lahan yang terairi. Sehingga produktivitas bisa meningkat, dan ketahanan pangan tetap terjaga,” tuturnya.

Salah satu kegiatan RJIT Ditjen PSP ada di Kabupaten Sukabumi. Kegiatan ini telah memberikan dampak pada peningkatan indeks pertanaman (IP) dan mendongkrak kesejahteraan petani. Contohnya RJIT yang telah dibangun di Desa Gandasoli, Kecamatan Cikakak, telah mampu mendongkrak indeks pertanaman yang awalnya hanya dua kali tanam menjadi tiga kali tanam (IP300)

Menurut salah seorang petani, Ahmad, yang menjadi anggota Kelompok Tani Bina Tani di wilayah tersebut, dengan adanya jaringan irigasi ia dan petani sekitarnya telah bisa menanam tiga kali setahun.

“Alhamdulillah setelah adanya jaringan irigasi, setiap panen dapat 1,5 ton, dan setahun bisa tiga kali”, tuturnya.

Ahmad sendiri mwmiliki lahan yang tidak terlalu luas, hanya lima patok atau sekitar 2000 meter persegi. Namun hasil panen padinya dapat membantu meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan keluarganya.

Pembangunan RJIT di Desa Gandasoli didasarkan pada adanya sumber air yang tak pernah berhenti mengalir mengairi lahan sawah dengan luasan sekitar 45 hektar.

Dengan kondisi lahan yang menurun atau menanjak, sehingga sawah tersebut dibuat secara terasering. Air dialirkan dari jaringan irigasi melalui lubang di galengan dengan bahan bambu.

Aliran air terus mengalir ke sawah yang lokasinya ada di paling bawah. Semua petani mendapat air yang merata. Semuanya bisa panen bareng.

Recent Posts

Menag Minta Haji 2024 Jadi yang Terbaik Sepanjang Kepemimpinan Presiden Jokowi

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta jajaran Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah…

17 menit yang lalu

KA Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

MONITOR, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan mengoperasikan KA Lodaya relasi Bandung –…

3 jam yang lalu

Menag Hadiri Halalbihalal PBNU Bersama Anggota Keluarga NU

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas menghadiri Halalbihalal yang digelar Pengurus Besar…

10 jam yang lalu

Mejeng di Turki, Industri Alat Kesehatan Nasional Siap Dobrak Pasar Eropa

MONITOR, Jakarta - Industri alat kesehatan nasional terus berupaya untuk menembus pasar ekspor seiring dengan…

14 jam yang lalu

Konflik Timur Tengah, DPR: Pemerintah Perlu Lakukan Dialog Multilateral

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Helmy Faishal Zaini meminta pemerintah melakukan upaya untuk…

14 jam yang lalu

Ikhtiar Pelindungan Jemaah Indonesia, dari Syarat Istithaah sampai Senam Haji

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama tahun ini kembali mengusung tagline Haji Ramah Lansia. Maklum, data…

17 jam yang lalu