MONITOR, Jakarta – Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Sukarnoputri, meminta seluruh kadernya untuk berjuang keras memenangkan hati rakyat agar mempercayai PDIP sebagai alat perjuangan politik.
Hal itu disampaikan Megawati saat memberikan arahan dalam acara pengumuman calon kepala daerah PDIP gelombang kelima di Pilkadq Serentak 2020 yang dilakukan secara daring, Jakarta, Rabu (2/9/2020).
Megawati mengungkapkan, meski menjadi partai pemenang Pemilu 2019 lalu, namun masih ada daerah yang belum bisa menerima kehadiran PDIP, salah satunya adalah Sumatera Barat (Sumbar).
Padahal, menurut Megawati, banyak tokoh-tokoh nasionalis berasal dari Sumbar yang bekerjasama dengan Presiden RI Pertama Soekarno atau Bung Karno untuk berjuang melepaskan Indonesia dari belenggu penjajahan.
“Rakyat di daerah seperti Sumatera Barat kenapa ya belum suka dengan PDIP). Meskipun sudah ada beberapa daerah yang sudah ada DPC-nya ada DPD-nya tapi kalau mau cari pemimpin di daerah itu saya rasa kok masih agak sulit,” ungkapnya.
“Padahal kalau ingat sejarah bangsa, banyak sekali orang dari kalangan Sumatera Barat yang waktu itu bekerjasama dengan Bung Karno dan Bung Hatta. Kita tahu Bung Hatta berasal dari Sumatera Barat,” ujar Megawati melanjutkan.
Maka, Megawati mengatakan, hal tersebut merupakan tantangan yang harus diselesaikan oleh seluruh kader PDIP. Megawati memberikan tugas khusus kepada kader-kadernya agar bekerja keras mencari solusi agar rakyat semakin mencintai PDIP sebagai alat perjuangan politik.
Megawati menegaskan, dengan kerja keras yang dilakukan oleh seluruh kader, maka PDIP bisa menjadi partai pelopor seperti saat ini.
“Hal-hal seperti ini sebenarnya adalah tugas kita untuk mempelajari mengapa ada daerah yang belum bisa atau belum mau rakyatnya memercayai alat perjuangan partai politik yang namanya PDIP. Itu lah salah satu bagian dari kerja keras kita, kerja besar kita,” katanya.
“Tentunya kita sangat merasa dengan kerja keras alhamdulillah sampai hari ini kita boleh dibilang menjadi partai utama, partai pelopor,” ungkap Megawati menambahkan.