MONITOR, Jakarta – Wakil Ketua MPR RI, Jazilul Fawaid, mengaku optimis dengan pengembangan uji klinis vaksin COVID-19 yang dilakukan oleh para peneliti dan ilmuwan di Indonesia.
“Apa yang mereka lakukan harus kita dukung. Mereka bekerja untuk menyelamatkan umat manusia,” ungkapnya dalam pernyataan tertulis, Jakarta, Rabu (2/9/2020).
Pandemi COVID-19 yang melanda dunia sejak awal 2020 hingga saat ini membuat para ilmuwan dan perusahaan obat serta farmasi berlomba untuk segera menemukan vaksin yang dianggap mampu menghentikan penularan COVID-19.
Saat ini, tercatat ada pengembangan vaksin hingga mencapai 165 macam dan 31 vaksin di antaranya telah diujicobakan kepada manusia hingga pada tahap ketiga yang melibatkan ribuan sukarelawan.
Menanggapi perkembangan vaksin yang dilakukan oleh para ilmuwan, termasuk ilmuwan Indonesia, pria yang akrab disapa Cak Jazil itu merasa bahagia karena selama ini upaya untuk mencegah penularan COVID-19 seperti melalui lockdown maupun Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) telah dilakukan oleh seluruh negara termasuk bangsa Indonesia.
“Dengan penerapan protokol kesehatan mampu mencegah penularan COVID-19. Namun, apabila sudah ditemukan vaksin maka kita akan mampu mengendalikan COVID-19,” ujarnya.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu berharap vaksinasi segera dilakukan. Pasalnya, pada Januari dan Februari 2021 mendatang, program vaksinasi direncanakan akan dilakukan kepada masyarakat.
Dengan vaksinasi COVID-19, Cak Jazil berharap perekonomian di Indonesia kembali pulih bahkan bangkit pada 2021, mengingat pandemi COVID-19 yang melanda dunia dan Indonesia membuat banyak negara mengalami resesi.
“Di Indonesia dampak yang terjadi membuat pertumbuhan ekonomi anjlok hingga pada minus 5,32 persen, sehingga menambah pengangguran, kemiskinan dan kesenjangan sosial semakin lebar,” katanya.
Pemerintah, menurut Cak Jazil, saat ini telah melakukan tes kepada dua juta orang yang menunjukkan Indonesia lebih masif dalam pencegahan dibanding dengan negara lain. Tingkat penyembuhan pun mencapai 70 persen, sedangkan penyembuhan rata-rata dunia berkisar 68 persen.
Cak Jazil juga mengaku optimis terhadap perkembangan perekonomian bangsa bila uji klinis tahap ketiga dari vaksin yang dikembangkan berhasil. “Bila vaksin telah ditemukan ekonomi kita akan kembali bangkit,” ungkapnya.
Sebelum ada pandemi, Cak Jazil mengatakan bahwa sektor pariwisata di Indonesia mampu memberi pemasukan dan pendapatan tidak hanya kepada pemerintah pusat namun juga pada pemerintah daerah dan para pelaku usaha di bidang terkait.
“Bila vaksin telah ditemukan, maka hotel, transportasi, pelaku usaha di bidang pariwisata, perdagangan dan masyarakat yang ada di kawasan tempat wisata akan kembali menggeliat dan hidup sejahtera,” katanya.
Namun, Cak Jazil menambahkan, semua hal itu kembali berpulang pada perkembangan penemuan vaksin sehingga dirinya terus mendorong dan berharap agar uji klinis tahap ketiga dari vaksin yang telah dilakukan di Bandung, Jawa Barat, dan di kota-kota di dunia lainnya berhasil dan sukses.
“Setelah itu kita kembali hidup pada masa yang benar-benar normal,” ujarnya.