MONITOR, Jakarta – PT Pertamina (Persero) meresmikan penerimaan perdana bahan bakar minyak (BBM) dengan Automatic Tank Gauge (ATG) Custody Transfer di tangki pendam Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Melalui teknologi ATG Custody Transfer di SPBU ini, penerimaan BBM di SPBU akan tercatat secara terintegrasi dalam sistem monitoring di Pertamina, sejalan dengan upaya peningkatan digitalisasi SPBU Perseroan.
Penerimaan perdana melalui ATG Custody Transfer di SPBU dilakukan oleh Direktur Rekayasa dan Infrastruktur Darat PT Patra Niaga Nur Muhamad Zain, disaksikan oleh President Director PT Pertamina Retail Iin Febrian dan manajemen Marketing Operation Region (MOR) III, serta Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas).
Kegiatan dilakukan di SPBU COCO 3110303, Jalan Cikini Raya, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (1/9).
Sebelum penerapan ATG Custody di SPBU, Nur Muhamad Zain menjelaskan, sebelumnya ATG Custody diberlakukan di mobil tanki. Saat serah terima, pencatatan stok BBM dilakukan berdasarkan data kuantitas mobil tangki tersebut.
“Dengan penambahan sistem ATG Custody Transfer di tangki pendam SPBU ini, sistem yang terintegrasi akan mendeteksi kedua Custody, yakni di mobil tangki dan di titik serah SPBU. Sistem digital ini dapat meningkatkan pendataan dan termonitor secara langsung di Pertamina,” jelasnya.
Senada dengan hal tersebut, Iin Febrian menambahkan, penerapan ATG Custody di SPBU ini menjadi capaian baru dalam peningkatan digitalisasi SPBU. Data dalam sistem monitoring yang terintegrasi, sejak mobil tanki memulai proses distribusi BBM dari Terminal BBM hingga diterima di SPBU.
“Kami optimistis, pencatatan di SPBU akan lebih akurat. Dengan adanya monitoring yang semakin transparan, Pertamina dapat menjaga kehandalan pelayanannya bagi masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu Ketua Hiswana Migas Dewan Perwakilan Daerah III Juan Tarigan menambahkan, sebagai perusaha SPBU pihaknya sangat mengapresiasi upaya Pertamina dalam digitalisasi ini.
“Dengan sistem ATG Custody di SPBU dapat meningkatkan kepastian pengiriman dan takaran. Yang dahulu sudah baik, kini akan makin baik,” jelasnya.