PEMERINTAHAN

Mentan SYL Tingkatkan Pengembangan Kedelai, Jagung dan Kelapa di Sulut

MONITOR, Minut – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menggenjot pengembangan produksi kedelai, jagung dan kelapa serta komoditas perkebunan lainya yakni pala dan cengkeh di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut). Tujuanya untuk meningkatkan produksi nasional dan volume ekspor sehingga di tengah dampak pandemi covid 19 sektor pertanian semakin tangguh terhadap perekonomian nasional.

Mentan SYL mengatakan Kementerian Pertanian (Kementan) menerapkan berbagai upaya dalam meningkatkan produksi hingga mewujudkan swasembada kedelai, jagung dan komoditas perkebunan di Provinsi Sulut untuk mendorong kebutuhan nasional. Di antaranya dengan memberikan bantuan sarana produksi, alat pra panen dan pasca panen, serta mendorong para petani untuk menggunakan fasilitas kredit usaha rakyat (KUR) dan pengembangan pertanian berbasis korporasi dan klaster.

“Upaya lain yang tak kalah penting adalah pengembangan varietas benih unggul provitas tinggi. Produktivitas kita tingkatkan sehingga produksi surplus, impor berkurang dan kita terus tingkatkan ekspor. Jangan bergantung pada impor. Mari kita siapkan pangan dari Sulawesi Utara,” demikian ujar SYL pada kegiatan tanam sekaligus panen integrasi kedelai-kelapa dan panen jagung di Desa Tontalete, Kecamatan Kema, Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Minggu (30/8/2020).

Hadir Pangdam XIII Merdeka, Mayjen TNI Santos Matondang, Sekretaris Daerah Provinsi Sulut, Edwin Silangen, Bupati Minahasa Utara Vonnie Anneke dan jajaran Eselon I Kementan.

SYL menjelaskan selain upaya peningkatan produksi, Kementan juga melakukan pengembangan aspek hilirisasi sebagai solusi nyata menjamin harga yang menguntungkan bagi petani karena kedelai bisa dijadikan berbagai macam pangan olahan bernilai tinggi.

“Oleh karenanya, perlu dibangun kemitraan petani dengan industri supaya dapat memberi kepastian pasar dan pemanfaatan KUR, sehingga petani tidak hanya mengandalkan bantuan pemerintah,” bebernya.

Sekretaris Daerah Provinsi Sulut, Edwin Silangen mengapresiasi program pembangunan pertanian saat ini. Pasalnya, pertanian menjadi sektor andalan untuk menjaga ketahanan ekonomi di tengah pandemi covid-19. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan per Juli 2020, pertanian tumbuh 24,1 persen (month-to-month) secara nasional.

“Khusus di Sulut sendiri, pada triwulan II 2020, lapangan usaha pertanian masih tumbuh 2 persen. Pertanian mampu menahan laju penurunan ekonomi secara umum. Terima kasih Pak Menteri Pertanian, perhatianya memajukan pertanian di Sulut sangat luar biasa. Dalam enam bulan akhir ini sudah 2 kali berkunjung ke Sulut,” sebut Edwin.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi menambahkan di tahun 2020 ini Kementan mengalokasikan upaya pengembangan kedelai nasional seluas 120.000 ha di antaranya untuk Provinsi Sulut 6.153 ha dan tahun 2021 akan berlipat menjadi model korporasi seluas 30.000 hektar yang juga didukung oleh investor. Untuk Provinsi Sulut juga akan dikembangkan 50 ha kàcang tanah dan kacang hijau 500 ha dan ubi kayu seluas 350 ha.

“Arahan Pak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo produksi harus naik. Guna meningkatkan provitas kedelai selama ini 1,4 ton per hektar menjadi 2 ton sampai 3 ton per hektar, maka paket bantuan dilengkapi dengan rizobium, pupuk hayati cair dan herbisida sesuai anjuran teknologi, termasuk benih bio-soy,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perkebunan, Kasdi Subagyono menjelaskan berbagai bantuan komoditas perkebunan yang disalurkan Kementan untuk mendukung program pengembangan kawasan komoditas perkebunan berupa tanaman pala, kelapa dan cengkeh.

“Selain bibit, Kementan pun menyediakan bantuan berupa alat pasca panen dan Pengendalian Hama Terpadu. Pengembangan kawasan korporasi harus kita wujudkan,”

Adapun total bantuan pengembangan pertanian 2020 di Provinsi Sulut sebesar Rp 136,86 miliar. Bantuan di antaranya pengembangan jagung sebesar 98.132 hektar, kedelai 6.153 hektar, benih unggul kelapa genjah 25.000 batang, kelapa dalam 477.600 batang, pala 431.250 batang, cengkeh 85.800 batang dan pembangunan kebun induk tanaman pala sebesar 2 hektar di Minahasa Utara.

Recent Posts

DPR Ungkap Kebijakan Jam Sekolah Lebih Pagi Harus Dibarengi Pendekatan Psikososial

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI, Arzeti Bilbina menanggapi kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov)…

5 menit yang lalu

Kemenperin dan PT IMIP Buka Kelas Beasiswa

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian berkomitmen untuk terus menjalankan kebijakan hilirisasi industri karena berperan penting…

47 menit yang lalu

Kloter Terakhir Terbang dari Madinah, Ketua PPIH Bersyukur Fase Pemulangan Lancar

MONITOR, Madinah - Fase pemulangan jemaah haji Indonesia yang berangkat pada gelombang II dari Daerah…

1 jam yang lalu

Realisasi BOS Pesantren 2025 Capai Rp 196,8 Miliar

MONITOR, Jakarta - Penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk jenjang pendidikan pesantren tahun ini…

3 jam yang lalu

Tunjangan Guru PAI Non ASN Naik Rp500 Ribu, Pencairan Dirapel

MONITOR, Jakarta - Ada kabar baik dari Kementerian Agama untuk guru Pendidikan Agama Islam (PAI)…

11 jam yang lalu

Bela Rakyat, DPR Akan Fasilitasi Penyelesaian Polemik Tutupnya Pusat Kebugaran yang Rugikan 1.000 Konsumen

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI, Rivqy Abdul Halim menyoroti polemik penutupan seluruh…

12 jam yang lalu