PARIWISATA

Pelaku Ekonomi Kreatif Diajak untuk Selalu Gunakan Batik dalam Setiap Karya

MONITOR, Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mengajak pelaku ekonomi kreatif untuk tak segan dan selalu menggunakan batik sebagai materi dalam setiap karya termasuk di bidang fesyen, kriya, dan interior.

Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf, Dr. Wisnu Bawa Tarunajaya, MM, dalam acara Virtual Talkshow Obrolan Tentang Batik (OTENTIK): “Batik Representasi Indonesia Untuk Fesyen, Kriya, dan Interior”, Kamis (27/8), menjelaskan keunikan batik yang terletak pada motif dan warna tiap daerah dapat dikolaborasikan dengan fesyen dan desain interior. Hal tersebut pun dapat dijadikan inovasi untuk mendukung roda perekonomian di Indonesia yang terdampak COVID-19. 

“Meskipun kita punya batik ini sudah dikenal di seluruh dunia, tapi kita harus coba mempertahankan dan menyebarluaskan dalam fase pandemi ini. Kami mendorong serta mengajak para pelaku ekonomi kreatif agar tetap produktif di masa adaptasi kebiasan baru ini untuk mendukung roda perekonomian Indonesia yang terdampak COVID-19,” ujar Wisnu. 

Wisnu menambahkan, bahwa parekraf di bidang kriya, fesyen, dan desain interior juga harus didukung dengan kompetensi dan sertifikasi agar karya yang dihasilkan pun berkualitas serta memiliki nilai jual tinggi. 

Sementara itu, Direktur Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif, Muhammad Ricky Fauziyani, S.Sos., M.Pd, menjelaskan bahwa Kemenparekraf akan memfasilitasi para pelaku parekraf di bidang kriya, fesyen, dan desain interior untuk mendapat skema pembelajaran untuk menunjang kemampuan. 

“Jadi nanti kita juga akan membuat satu skema satu pembelajaran dan itu sifatnya gratis,” jelas Ricky. 

Manajer Pemasaran Lembaga Sertifikasi Profesi Batik, Rahayu Sulistyowati, berharap di masa pandemi COVID-19 ini kain batik bisa terus dikolaborasikan dengan subsektor fesyen hingga desain interior untuk menghasilkan inovasi baru untuk diterima oleh masyarakat. 

“Dengan selembar kain yang berkualitas lalu kita kolaborasikan dengan fesyen akan menghasilkan sesuatu yang bagus. Dari kolaborasi ini, kami membutuhkan dukungan pemerintah dalam kaitannya dengan market. Jadi intinya di masa pandemi ini meskipun terjadi penurunan di omzet saya berharap kolaborasi tetap berjalan,” ujar Rahayu.

Recent Posts

Soroti Kasus Anak Bakar Rumah Warga Karena Terinspirasi Film, Puan Dorong Penguatan Pengawasan Konten Digital

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan keprihatinan mendalam atas peristiwa pembakaran 13…

3 jam yang lalu

Kementerian UMKM Gandeng YDBA Gelar ToT Lembaga Inkubator Wujudkan Ekosistem Wirausaha Inklusif

MONITOR, Jakarta - Kementerian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bersama Yayasan Dharma Bakti Astra…

3 jam yang lalu

Minta Pemerintah Tertibkan Travel Nakal, DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Haji Non-Prosedural

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR Maman Imanulhaq memberikan perhatian terhadap maraknya praktik keberangkatan…

6 jam yang lalu

Daker Makkah Siap Sambut Jemaah Haji Indonesia 2025, Ini Layanan yang Disiapkan!

MONITOR, Jakarta - Operasional penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M segera mamasuki tahap kedatangan jemaah…

7 jam yang lalu

Jasamarga Metropolitan Tollroad Gelar Operasi Bersama Tertibkan Kendaraan ODOL di Ruas Tol Janger

MONITOR, Jakarta - Sebagai bagian dari upaya penegakan ketentuan terkait Over Dimension & Over Load…

9 jam yang lalu

Haji 2025, Senyum Jemaah Menjadi Energi Petugas di Bandara Madinah

MONITOR, Jakarta - Siang itu, panas begitu terik menyengat di Madinah, tidak ada hembusan angin.…

12 jam yang lalu