PEMERINTAHAN

Gus Menteri: Kepemimpinan Desa Tidak Boleh Lahir dari Sentimen Agama

MONITOR, Jakarta – Kepemimpinan desa harus didasarkan pada kemampuan, kecakapan, serta komitmen seseorang pada pembangunan desa, bukan pada kesamaan suku, ras, maupun agama.

Demikian respon Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, atas terpilihnya Ahmad Jabur sebagai Kepala Desa Compang Ndejing di Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Kepemimpinan desa tidak boleh lahir dari sentimen agama, kepemimpinan desa harus lahir dari proses demokrasi yang adil, fair dan terbuka. Karena ciri kepemimpinan inilah yang menjadi kunci keberhasilan pembangunan desa.” Tegas Gus Menteri.

Menurut Menteri Halim, Indonesia dibangun diatas keberagaman, Indonesia diproklamirkan berdasarkan nilai-nilai agama-agama yang ada. Artinya, keberagaman agama di Indonesia merupakan anugerah dan kekayaan bagi Indonesia.

“Keberagaman agama telah mengilhami kemerdekaan Indonesia. Karena itulah, keberagamaan di Indonesia harus menjadi energi pembangunan Indonesia, bukan sebaliknya justru menjadi hambatan pembangunan,” kata Gus Menteri, sapaan akrabnya, Sabtu (22/8/2020).

Diberitakan sebelumnya, Ahmad Jabur yang beragama Islam, terpilih menjadi Kepala Desa yang mayoritas penduduknya beragama katolik. Ahmad dipilih karena kualitas pribadi yang bisa merangkul semua warga tanpa memandang agamanya.

“Kami pilih pemimpin desa, bukan pemimpin agama, sehingga kami tidak pandang dia dari agama apa. Kami nilai dia layak jadi pemimpin desa,” kata Edi. Sikap toleransi Ahmad tersebut, menurut Edi, menjadi kekuatan Ahmad untuk memenangkan pemilihan kepala desa 2017 lalu.

Dalam rangka menjadikan keberagaman sebagai energi positif dalam pembangunan. Saat ini, Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), sedang merancang pelibatan tokoh-tokoh agama secara aktif dalam pembangunan desa.

Karena menurut Doktor Honoris Causa dari UNY ini, tokoh agama, serta nilai-nilai agama-agama yang ada di desa, merupakan variable yang sangat besar pengaruhnya bagi keberhasilan aktivitas pembangunan desa.

“Keterlibatan tokoh agama secara aktif dalam pembangunan desa, akan mengalirkan energy positif positif dalam keseluruhan siklus pembangunan, mulai dari perencanaan, implementasi, monitoring, hingga evaluasi pembangunan.” tandas Pria Kelahiran Jombang ini.

Recent Posts

Soroti Isu TNI Ingin Pidanakan Ferry Irwandi, DPR: Banyak Kasus yang Lebih Urgent untuk Ditindak

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI, Junico Siahaan menyoroti isu Tentara Nasional Indonesia…

3 menit yang lalu

Komisi IV DPR Akan Panggil KKP Terkait Tanggul Beton di Cilincing

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Alex Indra Lukman, menyatakan pihaknya akan…

20 menit yang lalu

Memberi Makan dan Buka Lapangan Kerja, Menag Tegas MBG Program Mulia

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama menegaskan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah program mulia…

2 jam yang lalu

Sigmaphi Kritik Rencana Menkeu Pindahkan Uang Pemerintah Rp.200 Triliun ke Bank Himbara

MONITOR, Jakarta – Direktur Eksekutif Sigmaphi Indonesia, Muhammad Islam, merespons rencana Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang…

3 jam yang lalu

Menag Dampingi Prabowo Terima GNB, Bahas Aspirasi Kebangsaan

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam pertemuan dengan Gerakan…

4 jam yang lalu

Beasiswa Maroko Siap Berangkat, Direktur Diktis Bagikan Pengalaman Pada 44 Mahasiswa Terpilih

MONITOR, Tangerang - Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis), Sahiron melepas 44 Siswa yang akan…

6 jam yang lalu