Kamis, 28 Maret, 2024

Ini Makna Tahun Baru Islam yang Wajib Kamu Ketahui!

MONITOR – Jika pada umumnya, masyarakat di dunia merayakan tahun baru berdasarkan penanggalan masehi, Islam pun juga memperingati tahun baru berdasarkan penanggalan Hijriyah yang sudah diterapkan sejak zaman Nabi Muhammad SAW.

Tepat pada hari ini, Kamis (20/8/2020) umat Islam merayakan Tahun Baru Islam atau 1 Muharram 1442 H.

Tahun Baru Islam yang diperingati setiap tanggal 1 Muharram tentu terasa spesial bagi para umat Islam di seluruh dunia. Selain melaksanakan ibadah puasa sunnah Asyura pada 10 Muharram, umat Islam juga dianjurkan memperbanyak amalan di bulan Muharram.

Mengutip dari laman resmi NU, Islam memiliki 12 bulan dalam satu tahun yang empat bulan di antaranya adalah bulan yang paling dimuliakan oleh Allah SWT atau yang kerap disebut bulan haram.

- Advertisement -

Ke empat bulan haram tersebut ialah bulan Dzulqo’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.

Para ahli tafsir menjelaskan bahwa amalan ibadah selama bulan haram, pahalanya akan dilipatgandakan. Hal ini berlaku untuk amalan buruk di empat bulan haram tersebut juga akan dilipatgandakan.

Hal tersebut dijelaskan oleh Ibnu Katsir dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir yang menjelaskan,
“Allah SWT mengkhususkan empat bulan haram dari 12 bulan yang ada, bahkan menjadikannya mulia dan istimewa, juga melipatgandakan perbuatan dosa di samping melipatgandakan perbuatan baik.”

Selain itu, datangnya Tahun baru Islam juga mempunyai arti dan makna spesial tersendiri bagi umat muslim.

Ada beberapa makna dan keutamaan Tahun Baru Islam. Untuk mengetahui secara lebih rinci, berikut ini beberapa makna tahun baru Islam yang telah MONITOR rangkum.

1. Momentum Pergantian Tahun

Makna tahun baru Islam bagi umat muslim yang pertama adalah sebuah momentum adanya pergantian tahun. Apabila dilihat dari sejarah mengenai kalender Islam pertama kali, maka tahun baru Islam memiliki arti momentum pergantian tahun Islam dari tahun satu menuju tahun berikutnya.

2. Mengenang peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW

Hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah menuju Madinah merupakan penanda kejayaan Islam. Agama Islam tersebar semakin luas dan mengalami perkembangan yang pesat.

Nabi Muhammad SAW hijrah atas wahyu dari Allah SWT dan lebih mengenalkan ajaran Islam kepada masyarakat Arab yang saat itu tidak terlalu menghendaki agama Islam.

Selain itu, hijrahnya Nabi Muhammad SAW merupakan cikal bakal terbentuknya negara islam yang sangat menjunjung tinggi toleransi sebagaimana tertulis dalam Piagam Madinah.

“Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) ‘mencintai’ orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung” (QS. Alhasyar: 9)

3. Pengingat Semangat Perjuangan Tanpa Putus Asa

Makna tahun baru Islam yang berikutnya dapat diartikan sebagai semangat perjuangan tanpa mengenal rasa putus asa serta optimis yang tinggi yakni semangat hijrah dari hal buruk menuju hal yang penuh dengan kebaikan.

Rasulullah SAW serta para sahabatnya melawan rasa sedih dan juga takut saat hijrah dimana mereka harus meninggalkan tanah kelahiran, saudara dan juga harta benda yang mereka miliki.

4. Bulan Muharram merupakan bulan yang paling dihormati

Bersama tiga bulan lainnya dalam Tahun Hijriah, bulan Muharram menjadi bulan yang paling suci. Makna dari bulan Muharram adalah ‘yang diharamkan’ atau ‘paling dihormati’.

Pada bulan ini, umat Islam diharamkan berperang, sehingga bulan Muharram memiliki semangat perdamaian kepada alam semesta.

Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu” (QS. Attaubah: 36).

“Ketahuilah bahwa zaman itu akan terus berputar seperti bentuknya. Hari menciptakan Allah Swt pada langit dan bumi itu dalam setahun sebanyak 12 bulan diantaranya ada 4 bulan Haram, 3 yang berturutan yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram sedangkan bulan Rajab dihimpit antara bulan Jumadi (Jumadil Awwal dan Jumadil Akhir) dan bulan Sya’ban.”( HR. Bukhari-Muslim).

5. Sebagai Momen Instrospeksi Diri atau Muhasabah

Makna tahun baru Islam yang selanjutnya adalah sebagai momen introspeksi diri atau yang biasa disebut dengan muhasabah. Dengan memasuki tahun baru Islam atau Hijriah, maka kita akan memasuki 1 Muharram dengan arti sudah meninggalkan tahun yang sudah berlalu dan memasuki tahun yang baru.

Dalam urusan menyambut tahun baru Islam, berbeda dengan orang non-Muslim seperti saat merayakan tahun baru Masehi. Umat Islam merayakan tahun baru Islam seperti yang sudah dicontohkan Rasulullah SAW.

Dalam menyambut tahun baru Islam, akan sangat penting untuk berkaca pada diri sendiri sekaligus menimbang serta menilai apa saja amalan yang sudah diperbuat dan juga dosa atau kemaksiatan yang sudah dilakukan oleh kita sebagai umat manusia. Hal ini dilakukan supaya pada tahun mendatang, akan lebih banyak ibadah serta amalan saleh yang dilakukan untuk mengurangi perbuatan dosa dan juga amal yang salah.

6. Perubahan Menuju Kebaikan
Makna tahun baru Islam juga memiliki artian bahwa terjadinya perubahan pada sesuatu yang menuju kebaikan, memiliki manfaat untuk seluruh manusia dan juga untuk semua alam semesta dengan menggunakan semangat damai penuh kasih sayang. Ini membuat tujuan Allah SWT menurunkan Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin.

7. Pengingat Pentingnya Akhlak Mulia
Makna tahun baru Islam yang selanjutnya adalah dapat menjadi pengingat dari pentingnya akhlak mulia. Beberapa contoh hal memperbaiki akhlak yang bisa dilakukan adalah meninggalkan minuman beralkohol, dan meninggalkan judi.

Dan, juga meninggalkan kebiasaan berzinah, mencuri, korupsi, meninggalkan narkoba dan semua hal yang melanggar apa yang sudah dilarang Allah SWT dan menggantinya dengan taat melaksanakan perintah Allah Taala.

Nah, itulah makna-makna Tahun Baru Islam yang harus kalian ketahui.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER