MONITOR, Tangerang Selatan – Pasangan Muhammad dan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo dideklarasikan sebagai calon wali kota dan calon wakil wali kota Tangerang Selatan, yang akan berlaga pada Pilkada Tangerang Selatan.
Deklarasi pasangan tersebut dilakukan di Sekretariat DPC PDIP Kota Tangerang Selatan, Jalan Pahlawan Seribu, Lengkong Gudang, Serpong, Kota Tangsel, Selasa malam (11/8/2020).
Ketua DPC PDIP Kota Tangsel, Wanto Sugito, mengatakan partainya telah menetapkan rekomendasi yang sah terhadap pasangan Muhammad-Saras. Keputusan menetapkan ini merupakan keputusan ideologis.
“Kami ingin ada pembaruan di Tangsel, kami ingin ada perubahan. Sebelum Pilkada, PDIP belum pernah pecah telor. Insya Allah tahun ini kita akan pecahkan rekor. Pertarungan kita bukan pertarungan bunyi-bunyi, bukan pertarungan pasang spanduk menang. Pertarungan kita ada di 1.965 TPS yang ada di Tangsel,” kata Wanto.
Bakal calon Wali Kota Tangsel, Muhammad, dalam deklarasi tersebut menyatakan terima kasi kepada Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, karena sudah merekomendasikannya berpasangan dengan tokoh pemuda, Rahayu Saraswati yang tak lain adalah keponakan Prabowo Subianto. Muhammad juga menyampaikan apresiasi kepada Partai Gerindra selaku partai pengusung.
Muhammad mengungkapkan bahwa dirinya telah mengundurkan diri dari jabatan Sekretaris Daerah Tangsel sejak 5 Agustus 2020. Selanjutnya, ia bakal mengundurkan diri dari status aparatur sipil negara (ASN).
“Saya tanggalkan semua jabatan, status saya, untuk memenangkan Pilkada Tangsel. Saat inilah peluang yang harus kita ambil dan menangkan,” tegasnya.
Bersama Rahayu Saraswati, lanjut Muhammad, dirinya akan bekerja satu paket, tidak sendiri-sendiri dalam membangun Tangsel dan menyejahterakan warganya.
“Menyejahterakan masyarakat Tangsel. Bukan hanya janji-janji tapi dengan bukti,” ujarnya.
Bakal calon Wakil Wali Kota Tangsel, Rahayu Saraswati, yang biasa disapa Saras, memastikan kehadiran mereka adalah untuk membawa Tangsel menuju perbaikan di banyak sektor.
“Kami hadir betul-betul ingin membawa perubahan. Sudah cukup pimpinan yang kemarin, sekarang saatnya kita memajukan Tangsel,” tegasnya.
Kegiatan deklarasi dilanjutkan dengan mendengarkan pidato politik Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dan berfoto bersama relawan dan para pendukung.
Dalam kesempatan deklarasi tersebut juga, Muhammad-Saras memastikan bakal konsisten menjalankan politik santun untuk meraih kemenangan.
“Kami akan melakukan cara-cara yang baik dan santun. Ini adalah urusan politik, urusan dunia, hanya lima tahun sekali. Kami akan meraih kemenangan tetapi juga tidak boleh mengabaikan silaturahmi,” jelas Muhammad.
Karena itu, dia meminta para pendukung pasangan Muhammad-Saras tidak menjalankan cara-cara tercela saat masa kampanye nanti.
“Saya minta para relawan, kader, kita melakukan dengan cara yang santun. Insya Allah dengan cara-cara santun kita bisa meraih kemenangan,” ajaknya.
Sementara Saras menambahkan bahwa dirinya dan Muhammad merupakan representasi dari kebhinnekaan, persatuan Indonesia dan semangat NKRI. Ini juga sesuai dengan jargon yang diusung Muhammad-Saras yaitu “Tangsel untuk Semua”. Mereka akan memastikan semua warga Tangsel bisa hidup rukun berdampingan dengan aman dan nyaman tanpa pandang latar belakang agama, suku, ras atau golongannya.
“Kami ingin mewujudkan Tangsel untuk semua. Tangsel yang menjadi rumah untuk semuanya, bukan untuk golongan tertentu,” ungkap politikus Partai Gerindra tersebut.
Slogan Tangsel
Ada momen menarik dalam seremoni deklarasi Muhammad-Saras. Dalam pidato politiknya, bakal calon Wakil Wali Kota Tangsel, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, mengusung akronim Tangsel sebagai visi-misi pasangannya.
“Kami Pasangan TANGSEL, T untuk Transparan; A adalah Akuntabel; N maksudnya Nyata pengabdian dan kerjanya; dan G adalah Gotong royong, yang tujuannya adalah untuk terwujudnya S yaitu Sejahtera warganya. E itu Elok Kotanya, dan L adalah Luhur Budinya. Kami Pasangan TANGSEL,” seru Saras disambut riuh tepuk tangan