PERTANIAN

Trik Jitu Raup Untung dari Usahatani Tomat

MONITOR, Jakarta – Usaha tani hortikultura terutama sayuran tergolong dalam usaha yang bersifat high risk – high return. Artinya, usaha tani tersebut berpeluang menghasilkan untung besar namun diimbangi dengan risiko kerugian yang juga tinggi. Contohnya pada usaha tani tomat. Untuk itu penting diketahui kunci sukses budidaya tomat agar tetap menguntungkan.

Seperti diketahui, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam kunjungannya ke Ditjen Hortikultura minggu lalu, menegaskan jajarannya untuk fokus dalam pengembangan komoditas hortikultura. Hortikultura harus segera mendudukkan posisi sebagai komoditas strategi berbasis ekspor. Artinya, mutu dan kualitasnya terjamin serta menjamin kesejahteraan petani.

Tomat biasanya ditanam petani dengan cara tumpangsari bersama tanaman lainnya. Namun tak jarang petani sengaja menjadikan tomat sebagai tanaman budidaya utama. Meski butuh modal yang terbilang cukup besar untuk budidayanya serta harga jual yang sering fluktuatif, ternyata tak menyurutkan minat petani untuk tetap mengembangkan tomat.

Seperti halnya dilakukan oleh Juhara, petani sayuran asal pangalengan Bandung yang kerap menanam tomat dengan sistem budidaya monokultur alias tidak ditumpangsari dengan tanaman lain. Biaya yang dikeluarkankannya untuk menanam satu hektar tomat bisa mencapai Rp 100,8 juta. Hasilnya, Juhara bisa memproduksi 40 ton tomat segar. “Dengan harga jual normal Rp 3.000/kg saja, paling tidak saya bisa memperoleh pendapatan Rp 120 jt per hektar atau untung sekitar Rp 19 juta per musim per hektar,” ungkap Juhara tersenyum.

Tidak sampai di situ, ternyata Juhara punya strategi khusus untuk meningkatkan keuntungan dari budidaya tomat yang digelutinya. Caranya dengan menanam di lahan yang sama sebanyak dua kali tanam. Setelah tanam pertama selesai panen dan dibongkar, lahan tersebut ditanami kembali sebanyak pertanaman yang pertama.

Dengan cara itu, Juhara menyebut bisa menghemat biaya saprodi terutama mulsa, ajir, tali, semat, peralatan serta biaya tenaga kerja olah tanah hingga pemeliharaan. “Total penghematan bisa mencapai Rp 32 juta. Dengan produksi per hektar sebanyak 40 ton maka penghematan biaya tersebut menjadi keuntungan tambahan bagi saya,” ujar Juhara antusias saat dihubungi, Minggu (26/7)

Dihubungi terpisah, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Tommy Nugraha mengatakan bahwa prospek agribisnis hortikultura sangat menjanjikan, namun perlu kegigihan dan strategi untuk memperoleh keuntungan yang tinggi. “Tidak hanya untung pada saat harga jual tinggi, namun pada harga jual normal petani bisa tetap untung,” kata pria yang akrab disapa Tommy tersebut.

Menurut Tommy, strategi yang dilakukan petani tomat guna menghasilkan output sebesar-besarnya dengan input seminimal mungkin bisa terus dikembangkan. Pihaknya berharap semakin petani yang memiliki pola pikir seperti itu sehingga produk sayuran yang dihasilkannya lebih berdaya saing baik kualitas maupun harganya.

“Penting bagi petani untuk mengupayakan agar ada efisiensi biaya produksi sehingga keuntungan yang diperolehnya menjadi lebih tinggi,” tukas Tommy.

Recent Posts

Kemenag Punya DJPH, Apa Perannya dalam Program MBG?

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama memiliki satuan kerja setingkat eselon II yang mengurus jaminan produk…

1 jam yang lalu

Sinergi PT JGP, Warga, dan Polres Pasuruan; Dari Ngopi Hingga Kerja Bakti

MONITOR, Pasuruan - PT Jasamarga Gempol Pasuruan (PT JGP) terus berkomitmen memperkuat hubungan dengan masyarakat…

1 jam yang lalu

DPR Minta Proyek Tanggul Beton di Cilincing Transparan dan Rakyat Dilibatkan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan menyoroti proyek pembangunan tanggul beton…

3 jam yang lalu

Soroti Dugaan Penyelundupan Senjata OPM dari Australia, DPR Minta Polri Lebih Proaktif

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI, Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin menyoroti adanya…

3 jam yang lalu

Pemerintah Dorong Pendanaan Berkelanjutan untuk Kawasan Segitiga Karang

MONITOR, Jakarta - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong penguatan skema pendanaan…

4 jam yang lalu

Kemenag dan Kemenkes Sinergi Tingkatkan Program Pesantren Sehat

MONITOR, Jakarta - Direktorat Pesantren Kementerian Agama bersama Direktorat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan membahas mekanisme…

6 jam yang lalu