Sabtu, 27 April, 2024

PAD Anjlok, Anies Pinjam Duit hingga Rp 12,5 Triliun

MONITOR, Jakarta – Dampak pandemi Covid-19 memang sangat luar biasa. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bahkan mengalami penurunan Pendapatan Asli Daerah (PAD) hingga mencapai Rp 31,13 triliun. Untuk menutupi penurunan PAD dan pemulihan ekonomi di Ibukota, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun terpaksa mencari pinjaman yang nilainya cukup fantastis.

Ya, orang nomor satu di Jakarta ini meminjam uang ke PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) sebesar Rp 12,5 triliun. Dengan rincian Rp 4,5 triliun pinjaman untuk tahun ini, Rp 8 triliun untuk tahun anggaran 2021 dengan jangka waktu pengembalian paling lama 10 tahun.

Perjanjian kerja sama antara Pemprov DKI Jakarta dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) tentang pinjaman pemulihan ekonomi nasional (PEN) di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, pada Senin (27/7).

“Saya ingin sampaikan terima kasih kepada Ibu Menteri, kemudian juga seluruh jajaran Kementerian Keuangan dan PT SMI, karena ini pertama kalinya kami mendapatkan pinjaman lewat PT SMI,” ujar Anies.

- Advertisement -

Menurut Anies, uang pinjaman itu akan digunakan untuk pendanaan pengendalian banjir; peningkatan pelayanan air minum, pengelolaan sampah, peningkatan infrastruktur transportasi, peningkatan infrastruktur pariwisata dan kebudayaan, dan juga olahraga.

Tak hanya itu, kata Anies, uang pinjaman tersebut juga akan digunakan untuk stimulus menggerakkan perekonomian.

“Melalui perjanjian kerja sama ini, Pemprov DKI Jakarta diharapkan dapat melanjutkan pembangunan daerah yang sebelumnya tertunda akibat kontraksi ekonomi,” terangnya.

“Jadi Jakarta memiliki porsi yang cukup besar dalam perekonomian Indonesia. Karena itu bila kita bisa mempercepat pemulihan di Jakarta akan berdampak nasional,” sambung Anies.

Dikatakannya, PAD DKI Jakarta dilaporkan turun hingga Rp 31,13 triliun sebagai dampak pandemi COVID-19. Beberapa sektor perekonomian yang terdampak dengan pertumbuhan negatif antara lain sektor jasa, konstruksi, pengadaan air, perdagangan, pendidikan, energi (listrik dan gas), dan industri pengolahan.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER