BUMN

Telkomsigma Dukung Pebisnis Lakukan Transformasi Digital di Era New Normal

MONITOR, Jakarta – Telkomsigma siap mendukung pelaku bisnis melakukan transformasi digital di era new normal. CEO Telkomsigma, Sihmirmo Adi dalam sebuah Webinar mengatakan bahwa dengan kapabilitas sebagai provider data center yang memiliki wide coverage di Indonesia, yaitu 14 business data center dan 3 enterprise data center berstandar Tier III dan Tier IV yang secara total memiliki kapasitas lebih dari 16.000m2, Telkomsigma siap menjadi digital enabler bagi industri yang membutuhkan transformasi digital di tengah Pandemi.

Dikatakannya, data center menjadi fasilitas Teknologi Informasi (TI) yang menjadi tulang punggung bagi perusahaan untuk dapat mengadopsi layanan digital terintegrasi, mulai dari cloud, banking platform, hingga layanan berbasis teknologi IoT, ERP, dan juga smart city.

Menurutnya, situasi pandemi dan gejolak ekonomi saat ini mendorong industri untuk beradaptasi lebih cepat secara digital, tanpa melupakan aspek efisiensi. Karenanya, pelaku industri saat ini tengah dihadapi dengan pilihan adopsi layanan TI apakah berbasis cloud atau colocation.

“Pemilihan solusi TI perlu disesuaikan dengan karakteristik dan pola bisnis masing-masing perusahaan, karena kebutuhannya pasti berbeda. Jika Anda ingin punya kontrol penuh terhadap perangkat network, server, storage, OS hingga database, serta bisnis Anda memerlukan teknologi yang comply dengan regulasi dari lembaga tertentu seperti perbankan, maka colocation menjadi tepat,” jelas Mirmo, Jumat (24/7).

Disarankannya, adopsi cloud menjadi pilihan bijak bagi mereka yang berorientasi pada fleksibilitas dan juga efisiensi dalam menjalankan bisnisnya.Hal itu dikarenakan karakterstik cloud yang mampu disesuaikan utilitasnya dari segi resource, compute & storage, hingga benefit dari aspek investasi IT (Capital Expenditure) dan operasional (Operational Expenditure) yang lebih efisien.

Sehingga, adopsi cloud menjadi sesuai dengan karakteristik perusahaan berskala kecil menengah.Mirmo menegaskan investasi IT yang lebih besar bukan berarti akan berdampak negatif pada perusahaan.

“Kita perlu melihat terutama dari segi total cost of ownership, serta advantage yang dihasilkan (dari investasi IT). Belum tentu yang terlihat mahal didepan akan menjadi hambatan, justru yang dilihat adalah business leverage-nya, competitiveness, serta efisiensi bisnis yang diraih secara jangka panjang,” katanya.

Sebagai informasi, 60% dari 360 pelanggan Data Center Telkomsigma saat ini berasal dari industri perbankan dan finansial yang tentu memiliki regulasi ketat terutama dari aspek security dan operasional yang harus memenuhi kriteria best practice dan sertifikasi internasional.

Selain bersertifikat Tier IV Facility dan Tier III Operation dari Uptime Institute, Data Center Telkomsigma juga telah memperoleh sertifikasi ANSI / TIA-942 Design dan ANSI/TIA-942 Site Rating 3. Sertifikasi ini menandakan seluruh fasilitas DC telah diinspeksi secara total baik dari segi design document dan physical.Fokus portfolio ICT Telkomsigma saat ini juga tidak hanya data center.

Melainkan juga dengan tersedianya layanan optimasi bisnis yang terbagi menjadi 4 portfolio besar, yaitu Data Center, Cloud, Digital Services, dan IT Services.Pada kesempatan sama Country Head of Operation IDC Indonesia Mevira Munindra mengungkapkan pandemi yang terjadi saat ini melahirkan kenyataan baru dimana rencana transformasi digital dituntut lebih cepat direalisasikan.

Berdasarkan survei IDC pada Mei 2020, infrastruktur digital mampu memberikan nilai agility dan resilience yang dinilai menjadi kunci bagi perusahaan dalam menghadapi tantangan bisnis di tengah gelombang COVID-19.

“Infrastruktur TI terutama Data Center menjadi key driver bagi perusahaan dalam menghadapi trend bisnis yang semakin mengarah pada digital experience, Artificial Intelligence, machine learning, dan berbagi proses bisnis yang bersifat data oriented,” katanya.

IDC juga merekomendasikan kepada perusahaan untuk menggandeng partner transformasi digital yang tepat karena saat ini IT telah menjadi critical asset yang menentukan sustainability perusahaan.

“Tak perlu khawatir, kita cukup memilih partner teknologi yang tepat dan sesuai dengan (kebutuhan) perusahaan Anda, serta pastikan memiliki aspek security yang mumpuni,” pungkas Mevira.

Recent Posts

DPR Minta Rencana TNI Melaporkan Ferry Irwandi Tak Perlu Dilanjutkan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Abdullah menilai rencana Tentara Nasional Indonesia (TNI)…

55 menit yang lalu

Puan Minta Pemerintah Gerak Cepat Penuhi Kebutuhan Warga Terdampak Banjir Bali

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan duka mendalam atas jatuhnya korban jiwa…

2 jam yang lalu

Perluas Pembiayaan UMKM Perumahan, Kementerian UMKM Gelar BISLAF

MONITOR, Bogor - Kementerian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) melalui Program Bisnis Layak Funding…

2 jam yang lalu

Banjir Bandang Terjang Bali, DPR Ingatkan Perlindungan Psikososial Warga Terdampak

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR RI, Maman Imanulhaq menyampaikan duka mendalam atas jatuhnya…

4 jam yang lalu

18.520 Guru Madrasah Mapel Agama Lapor Diri PPG Angkatan III, Masih Ada Kuota

MONITOR, Jakarta - Sebanyak 18.520 guru madrasah mata pelajaran agama melapor diri untuk mengikuti Pendidikan…

5 jam yang lalu

MOOC Pintar Kembali Buka Pendaftaran Diklat di September 2025

MONITOR, Jakarta - Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (Pusbangkom SDM) Kementerian Agama kembali…

6 jam yang lalu