Sabtu, 23 November, 2024

Lakukan Gerakan Tanam, Petani Cilacap Perluas Areal Tanam Kedelai

MONITOR, Cilacap – Kabupaten Cilacap berupaya tingkatkan produksi kedelai walau wabah COVID-19 belum berakhir. Salah satunya di Kecamatan Sampang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah dilaksanakan acara gerakan tanam kedelai dari bantuan Kementerian Pertanian yang dialokasikan seluas 2.246 Ha. Bantuan yang diberikan berupa benih kedelai serta sarana produksi lainnya.

Bersama para petani dan petgas penyuluh lapangan di Desa Sidosari, acara dihadiri pula oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap, Kepala Sub Direktorat Kedelai, serta Kepala Pusat Deseminasi dan Kemitraan, Batan.

Acara gerakan tanam kedelai dilaksanakan di hamparan sawah sekitar 100 ha, area ini dikategorikan sebagai area pertanaman baru untuk komoditi kedelai karena sebelumnya tidak pernah ditanami kedelai.

Ketua Kelompok Tani Keong Kencana Sukirno menyambut baik adanya bantuan kedelai pada tahun ini, pasalnya selama ini pola tanam di desa Sidosari masih berpola padi-padi-padi atau padi-padi-bera di tiap musimnya.

- Advertisement -

“Dengan adanya bantuan ini kami dan rekan-rekan petani lainnya berharap memperoleh tambahan penghasilan dari tanaman kedelai dan membantu meningkatkan produksi kedelai di Kabupaten Cilacap,” tambah Sukirno.

Ahmad Khaerudin, Camat Sampang di saat yang bersamaan menyampaikan motivasinya kepada para petani di Desa Sidosari untuk segera menyelesaikan pertanaman kedelai bantuan pemerintah tersebut, Ahmad juga menyampaikan terima kasihnya kepeda Kementerian Pertanian karna sudah mengalokasikan kegiatan bantuan kedelai di Kecamatan Sampang.

“Di desa Sidosari ini dan pada umumnya di Kecamatan Sampang, pola tanam padi yang diselingi palawija masih jarang, karena petani lebih memilih bertanam padi 3 kali setiap tahunnya,” tutur Ahmad.

Ia berpesan agar petani mampu menganalisa pola tanam mana yang lebih menguntungkan setelah mencoba mulai bertanam kedelai tahun ini.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap, Supriyanto, yang juga hadir saat itu menjelaskan bahwa kecamatan Sampang adalah daerah perluasan areal tanam kedelai, karena baru tahun ini mulai membudidayakan kedelai.

“Kami berharap dengan adanya pertanaman kedelai di musim ini dapat menjadi tambahan pendapatan bagi petani, daripada lahan petani dibiarkan bera setelah panen padi, tahun ini petani bisa memanfaatkannya dengan budidaya palawija yaitu kedelai,” ujarnya.

Saat diskusi dengan para petani Kasubdit Kedelai Kementerian Pertanian, Mulyono menjelaskan tentang bantuan kedelai dan sekaligus memotivasi para petani di desa Sidosari.

“Bantuan pada kegiatan kedelai tahun ini lebih baik daripada tahun sebelumnya, pada tahun ini bantuan untuk komoditi kedelai bukan hanya benih, namun sudah ditambahkan dengan bantuan sarana produksi lainnya seperti pupuk hayati, rhizobium, pestisida dan lainnya,” jelasnya.

“Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo selalu mengingatkan agar para petani yang sudah menerima bantuan untuk segera melaksanakan pertanamannya,” bebernya.

Mentan SYL di beberapa kesempatan saat kunjungan kerja selalu memotivasi petani untuk memanfaatkan lahan seefisien mungkin supaya menghasilkan nilai tambah ekonomi bagi petani.

Terpisah Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi juga mengungkapkan hal senada bahwa pertanaman kedelai jangan pernah berhenti.

“Sekarang saatnya meningkatkan hasil kedelai, gunakan benih yang produktivitasnya tinggi, minimal 3 ton per hektar maka hasilnya akan menguntungkan,” ujar Suwandi.

Suwandi mengingatkan kembali bahwa aspek hilir menjadi tantangan pengembangan kedelai.

“Kuncinya pengembangan kedelai ada di aspek benih dan harga. Seluruh benih unggul yang ada di litbang harus disalurkan untuk peningkatan produksi,” pungkas Suwandi.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER