INDUSTRI

Terus Naik, Kontribusi Ekspor Manufaktur Lampaui 79 Persen di Semester I-2020

MONITOR, Jakarta – Industri pengolahan nonmigas masih konsisten menjadi sektor yang memberikan kontribusi paling besar terhadap capaian nilai ekspor nasional. Sepanjang semester I tahun 2020, total nilai pengapalan produk
sektor manufaktur menembus hingga USD60,76 miliar atau menyumbang 79,52 persen dari keseluruhan angka ekspor nasional yang mencapai USD76,41 miliar.

“Terus terang saya cukup surprise dengan hasil kinerja ekspor industri pengolahan nonmigas saat ini. Di luar dugaan, kinerja ekspor sektor industri manufaktur ternyata masih mencatatkan kontribusi yang positif,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Selasa (21/7).

Menperin menegaskan, pihaknya terus menjaga keberlangsungan aktivitas industri manufaktur di tanah air, meskipun sedang tertekan karena melambatnya ekonomi dunia dan dampak pandemi Covid-19. Sebab, selama ini sektor industri manufaktur beperan sebagai tulang punggung perekonomian nasional.

“Kami bertekad untuk senantiasa menggenjot kinerja industri yang memiliki orientasi ekspor. Dilihat dari sumbangsihnya terhadap struktur nilai ekspor nasional, sektor industri berkontribusi 79,52 persen pada semester I-2020 atau naik dibanding periode yang sama tahun 2019 sebesar 75,47 persen,” paparnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kinerja ekspor industri pengolahan nonmigas pada Juni 2020 sebesar USD9,6 miliar atau naik 15,96 persen dibanding capaian Mei 2020 yang menyentuh angka USD8,3 miliar. Di samping itu, nilai pengapalan produk industri manufaktur pada bulan keenam tahun ini juga mengalami lonjakan 7 persen dibanding capaian pada Juni 2019 yang tercatat sekitar USD9 miliar.

“Neraca perdagangan industri pengolahan nonmigas pada bulan Juni 2020 mencatatkan surplus sebesar USD531,47 juta,” ungkap Agus.

Dilihat dari volumenya, ekspor industri manufaktur pada Juni 2020 tercatat sebesar 8,87 juta ton atau nanjak 9,28 persen dibanding Mei 2020 yang mencapai 8,12 juta ton. Adapun sektor industri makanan dan minuman menjadi penyumbang devisa terbesar dari capaian nilai ekspor industri pengolahan nonmigas pada bulan Juni 2020, yang tercatat mencapai USD2,23 miliar.

Disusul selanjutnya oleh ekspor dari industri logam dasar yang menembus USD1,67 miliar, kemudian pengapalan produk industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia sebesar USD1 miliar. Sementara itu, sektor yang mengalami kenaikan ekspor di atas 30 persen dari bulan sebelumnya meliputi industri pencetakan dan reproduksi media rekaman yang naik sebesar 228,63 persen dengan nilai ekspor USD2,55 juta.

Selanjutnya, industri alat angkutan lainnya (naik 74,15 persen dengan nilai ekspor USD131,83 juta), industri peralatan listrik (naik 50,39 persen dengan nilai ekspor USD383,55 juta) dan industri tekstil (naik 45,38 persen dengan nilai ekspor USD271,38 juta).

Berikutnya, industri barang galian bukan logam (naik 44,19 persen dengan nilai ekspor USD83,85 juta), industri kendaraan bermotor, trailer, dan semitrailer (naik 37,98 persen dengan nilai ekspor USD223,69 juta), industri pakaian jadi (naik 37,90 persen dengan nilai ekspor USD561,76 juta), industri komputer, barang elektronik, dan optik (naik 36,79 persen dengan nilai ekspor USD520,11 juta) serta industri karet, barang dari karet, dan plastik (naik 35,95 persen dengan nilai ekspor USD486,36 juta).

Sementara, sektor-sektor yang mengalami peningkatan ekspor di atas 30 persen dari periode tahun sebelumnya antara lain industri furnitur yang naik sebesar 80,87 persen dengan nilai ekspor USD164,70 juta, kemudian industri farmasi, produk obat kimia, dan obat tradisional (naik 42,41 persen dengan nilai ekspor USD58,37 juta).

Disusul industri pengolahan tembakau (naik 42,38 persen dengan nilai ekspor USD104,23 juta), industri pencetakan dan reproduksi media rekaman (naik 41,38 persen dengan nilai ekspor USD2,55 juta), serta industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki (naik 40,76 persen dengan nilai ekspor USD433,07 juta).

Recent Posts

Panglima TNI: Revisi UU TNI Berdasarkan Prinsip Demokrasi dan Supremasi Sipil

MONITOR, Jakarta - Dinamika lingkungan strategis menuntut TNI untuk selalu beradaptasi dan semakin profesional dalam…

33 menit yang lalu

Pengamat: Layak Diapresiasi Publik, Panen Raya Padi 2025 Sangat Tinggi

MONITOR, Jakarta - Pengamat kebijakan publik dari Spora Communication, Dr. Rizky Fajar Meirawan, menilai capaian…

2 jam yang lalu

Ramai Kasus Pelecehan Dokter, Legislator Minta Korban Jangan Malu Lapor dan Polisi Harus Cepat Respons

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Gilang Dhielafararez menyoroti maraknya peristiwa kekerasan seksual…

3 jam yang lalu

Kesejahteraan Meningkat, Mentan Amran: Petani Bahagia, Harga Kelapa Naik

MONITOR, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa saat ini para petani…

3 jam yang lalu

Mulai 19 April 2025, Tol Binjai-Langsa Seksi Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Ditetapkan Tarif

MONITOR, Sumut - PT Hutama Karya (Persero) atau Hutama Karya akan memberlakukan tarif pada Jalan Tol…

4 jam yang lalu

Buntut Napi Dugem di Pekanbaru, DPR Akan Benahi Sistem Lapas Bersama Kementerian Imipas

MONITOR, Jakarta - Berulangnya pemberitaan keriuhan akibat perilaku tidak patut warga binaan di lembaga pemasyarakatan…

5 jam yang lalu