Sabtu, 20 April, 2024

PDIP Ogah Koalisi dengan Demokrat, Andi Arief: Musim Covid kok Jualan Ideologi

MONITOR, Jakarta – PDI Perjuangan tampaknya belum bisa memutuskan siapa sosok dari dua kandidat yang akan didukung maju memperebutkan kursi nomor satu di Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) Medan. Kedua kandidat tersebut adalah Akhyar Nasution kader PDIP yang kini duduk sebagai Plt Wali Kota Medan, dan menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution.

Kendati belum menentukan pilihan, sikap politik partai pimpinan Megawati Soekarnoputri ini seakan sudah terbaca. Pasalnya, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menegaskan partainya tidak akan berkoalisi dengan Partai Demokrat dan PKS di Pilkada.

Djarot mengatakan, keputusan itu diambil atas dasar pertimbangan ideologis partainya. Sebagaimana diketahui, Akhyar Nasution telah mendapatkan dukungan politik dari Partai Demokrat dan PKS.

“Partai mengambil keputusan atas dasar pertimbangan ideologis bagaimana Pancasila dijalankan dalam seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Aspirasi untuk tidak bekerja sama dengan Partai Demokrat dan PKS banyak saya terima,” kata Djarot dalam keterangannya, Minggu (19/7).

- Advertisement -

Menanggapi hal ini, Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief menegaskan pilkada itu syaratnya adalah kursi bukan ideologi. Bahkan Andi mengungkapkan ada sebanyak 35 pasangan calon dari Demokrat yang bekerjasama dengan PDIP.

“Pilkada itu syaratnya kecukupan kursi. Bukan kecukupan ideologi Pak Jarot. Politik nasional tidak linier dengan politik lokal. Dari 147 rekom Partai Demokrat yg keluar, ada 35 kerjasama paslon PDIP dengan Partai Demokrat,” ujar Andi Arief dalam laman tertulisnya, Senin (20/7).

Ia pun meminta agar Djarot tidak melulu berjualan ideologi. “Musim Covid kok seneng jualan ideologi,” sindirnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER