Jumat, 26 April, 2024

Mendes PDTT Lepas KKN IAIN Tulungagung Secara Virtual

MONITOR, Tulungagung – Di tengah pandemi covid-19 tidak menyurutkan langkah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat. Sejumlah 1.537 mahasiswa IAIN Tulungagung melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) virtual dari rumah (VDR).

Pelaksanakan itu dilepas secara resmi oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, Senin (20/7/2020) secara virtual/online.

Dalam sambutannya, Gus Halim berharap pelaksanaan KKN di tengah kondisi pandemi covid-19 ini bisa dilaksanakan dengan baik. Alasannya, adanya KKN akan memberikan dampak yang baik untuk masyarakat pedesaan.

Menurut Menteri, program KKN yang telah digagas oleh LP2M IAIN Tulungagung sangat menarik. Sebab, salah satu fokusnya tentang pendampingan badan usaha milik desa (Bumdes). Dikatakan Gus Halim, saat ini tidak banyak bumdes yang bisa bertahan dalam kondisi yang sangat sulit. Hanya sekitar puluhan ribu bumdes saja yang masih bisa bertahan di seluruh Indonesia. Dengan begitu, dia berharap mahasiswa bisa ikut mengawal agar bumdes bisa bertahan dan terus berkembang.

- Advertisement -

‘’Dengan begitu, KKN ini sejalan dengan Kementerian Desa,’’ terang pria yang baru saja mendapat gelar doktor honoris causa dari Universitas Negeri Yogyakarta tersebut.

Gus Halim melanjutkan, perlu ada penguatan pendataan bumdes. Harapannya, bumdes bisa meregistrasikan diri ke Kementerian Desa yang selanjutnya mendapatkan nomor. Selanjutnya, Kemendes bisa turut mengawal bumdes tersebut.

‘’Semoga mahasiswa bersama dosen pembimbing lapangan bisa mendampingi bumdes,’’ katanya.

Mantan ketua DPRD Jawa Timur ini pun meyakini IAIN Tulungagung yang sebentar lagi menjadi UIN Tulungagung dapat menjadi penerus sejarah peradaban Indonesia.

‘’Semoga IAIN Tulungagung semakin jaya. Selamat menjalankan KKN,’’ terangnya melepas secara resmi mahasiswa yang akan ber-KKN.

Sementara itu, Dirjen PDT Kementerian Desa PDTT RI, Drs. Samsul Widodo, M.A menegaskan konsep KKN VDR bisa dimaksimalkan untuk mengangkat produk pedesaan ke pasar.

‘’Saya yakin mahasiswa mampu memberikan pendampingan agar pemasaran produk di desa,’’ terangnya.

Salah satunya, dengan memanfaatkan toko online yang sudah banyak di Indonesia. Dia menjelaskan, jika perekonomian di desa berputar maka di kondisi yang cukup sulit ini maka akan tetap bisa bertahan.

‘’Banyak produk-produk di desa yang bisa dipasarkan dan dikembangkan,’’ terangnya.

Rektor IAIN Tulungagung Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag mengatakan berlangsungnya KKN ini diharapkan mampu menjadi tonggak kehidupan baru dalam berbangsa dan bernegara. Menurut Rektor, adanya pandemi ini terdapat hal yang terdampak. Yakni sektor ekonomi. Hal ini dibuktikan dengan adanya negara yang telah menyatakan resesi.

‘’Untuk itu, KKN ini sebagai kekuatan untuk terus mengangkat potensi yang kita punya,’’ terangnya.

Guru besar dalam bidang filsafat tersebut mengajak mahasiswa untuk terus menggali potensi desanya masing-masing.

‘’Kita ini punya banyak potensi. Kita punya potensi alam. kita punya laut, gunung hutan, dan sawah. Dan itu tentu yang terpenting bagaimana potensi bisa dikembangkan secara baik hingga meningkatkan UMKM di desa. Karena itu, keberadaan bumdes menjadi jawaban penting di saat kondisi ekonomi global melah,’’ terangnya.

Ditambahkan Maftukhin, perekonomian di desa adalah soko guru. Untuk itu, dia berharap mahasiswa bisa turut berperan saat melaksanaan KKN saat ini.

Ketua LP2M IAIN Tulungagung Ngainun Naim menjelaskan, KKN yang digelar pada tahun ini memang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Meski demikian, program pengabdian masyarakat harus tetap berjalan.

‘’KKN kita ini virtual yang di lakukan di rumah. Jadi mahasiswa berada di desanya masing-masing. Salah satunya mereka bisa ikut menganalisa potensi yang ada di desa,’’ terang dia.

Tentang Bumdes, lanjut Naim, mahasiswa diminta untuk membuat profilnya. Meski, tidak menutup kemungkinan bisa ikut dalam memasarkan produk yang dihasilkan bumdes itu sendiri melalui dunia maya.

‘’Semua kegiatan yang diadakan mahasiswa harus tetap menaati protokol kesehatan,’’ tegasnya.

Dikatakan Naim, mahasiswa juga melakukan pengabdian moderasi beragama dengan ikut menyebarkan kedamaian di media sosial.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER