MONITOR, Jakarta – Kementerian Agama memiliki peran yang sangat vital dalam membawahi lembaga pendidikan madrasah. Di masa pandemi ini, Kemenag juga diharapkan mampu memastikan metode pembelajaran jarak jauh (PJJ) terlaksana dengan baik di madrasah.
Terkait hal ini, Direktur GTK Madrasah Kementerian Agama RI Prof. Dr. Suyotno membenarkan sistem ini membutuhkan masukan dan sinergi dari banyak kalangan, termasuk dari lembaga madrasah.
“Kita sangat menyadari betul betapa pembelajaran jarak jauh di masa pandemi itu membutuhkan masukan dari banyak pihak. Kenapa kita harus mendengar? Memang posisi Kementerian Agama ini kan mayoritas isinya madrasah swasta, itu betul sekali. dan angkanya saya kira hampir mendekati 95 persen, itu artinya Kementerian Agama ini mau tidak mau harus bersinergi dengan madrasah swasta,” ujar Suyitno dalam webinar Forum Monitor yang tertemaa ‘Kebijakan dan Tantangan Pendidikan di Masa Pandemi’, Jumat (17/7).
Lebih lanjut Suyitno mengatakan, pengelolaan madrasah di seluruh Indonesia akan berjalan baik jika madrasah swasta ditata secara baik. Menurutnya, madrasah swasta yang mendominasi akan menjadi barometer.
“Jadi sebenarnya barometernya ini swasta ditata dengan baik, Insyaallah itu akan memberikan jaminan seluruh madrasah ini akan baik karena sudah diwakili oleh populasi yang jumlahnya lebih banyak,” terang Suyitno.
Kendati demikian, ia menyadari tugas dan fungsi Kementerian Agama sangatlah banyak sehingga belum maksimal dalam memberikan afirmasi di sektor pendidikan madrasah.
“Tapi problematika kan kita semua, adanya keterbatasan institusi supaya mampu memberikan afirmasi yang ideal. Nah kenapa? ya karena kita tahu fusi dari Kementerian Agama itu banyak tak seperti kementerian lainnya,” pungkasnya.