MONITOR, Jakarta – Puluhan orangtua murid di lima wilayah di DKI Jakarta mendatangi Kantor DPD Partai Golkar Jakarta. Kedatangan mereka untuk mendiskusikan kisruh penerimaan peserta didik baru (PPDB).
Sekertaris DPD Partai Golkar Jakarta Basri Baco membenarkan kalau kantor partainya didatangi sekitar 35 orang orangtua siswa.
“Ya, kantor kami, Sabtu (27/6) didatangi puluhan orangtua siswa. Mereka datang untuk berdiskusi dan saling tukar pikiran serta saling memberikan informasi terkait PPDB DKi Jakarta 2020 yang dirasakan sangat merugikan peserta didik Khususnya yang berusia muda dan memiliki nilai baik. Terutama lagi yang berasal darinekonomi lemah atau kurang mampu,”ujar Baco saat dikonfirmasi, Minggu (28/6).
Menurut Baco, kisruh PPDB di Jakarta memang harus diselesaikan secara bijak sehingga tidak ada pihak yang dirugikan.
“Jadi jumlahnya ada sekitar 35 orang tua siswa yang datang. Sebagian juga sedang ada pertemuan dengan pihak lain dalam usaha mencari keadilan juga,”ungkapnya.
Disebutkan Baco, dalam diskusinya dengan Golkar DKI, para orangtua murid masih belum bisa menerima hasil PPDB jalur afirmasi maupun zonasi karena keduanya memakai syarat umur sebagai alat seleksi. Para orangtua murid masih berharap ini bisa dibatalkan karena menurut mereka tidak adil dan sangat diskriminatif bagi anak- anak mereka.
“Tim Hukum Golkar DKi sifatnya memberikan pendampingan dan membantu jika diperlukan oleh para orang tua murid dalam mengambil langkah hukum ataupun non hukum. Kami juga menyampaikan bahwa mereka juga silahkan konsultasi dengan lembaga hukum mana saja dan kepada siapa yg bisa membantu mewujudkan tuntutan mereka. Kami tim Golkar DKI senang saja, yang penting tujuan mereka tercapai,”terang Baco.
Diakui Baco, pihaknya mendapat info baru dari diskusi dengan para orangtua siswa yang datang ke kantornya. Tenyata ada anak yang lulus tahun 2019 juga ikut mendaftar di PPDB 2020. Padahal siswa tersebut sudah sekolah di swasta dan naik ke kelas 11.
“Kami kita kalau tidak diatur begini ya jelas aja kalah anak yang lulus tahun 2020 secara umur. Ini jelas tidak adil. Seharus nya yang boleh ikut hanya yang lulus ditahun 2020,”tegasnya.
“Yang ironis lagi, ada anak yang pagar rumah nya nempel dengan pagar sekolah tidak bisa masuk ke sekolah tersebut karena usianya lebih mudah,”sambungnya.
Baco pun merasa miris, dimana orangtua siswa yang mengadu ke kantornya sebagian besar adalah dari kalangan menengah ke bawah.
“Pada prinsipnya tim hukum Golkar DKI siap membantu perjuangan para orangtua murid. Semoga perjungan para orangtua murid mecari keadilan bagi anak- anak merekab bisa terwujud,”pungkasnya.
Sekedar diketahui, kedatangan puluhan orangtua murid ke Kantor DPD Partai Golkar Jakarta diterima lansung tim hukum partai Golkar Jakarta, Ronald Sihotang, Parvest dan Moratua Silaban. ()