EKONOMI

Politikus Golkar Nilai Sinkronisasi jadi PR Utama Komite Stabilitas Sistem Keuangan

MONITOR, Jakarta – Anggota Komisi XI DPR Muhammad Misbakhun mengatakan para penentu kebijakan fiskal dan moneter harus dapat melakukan sinkronisasi agar dapat mengukur seberapa besar anggaran yang sebenarnya dibutuhkan dalam upaya mengatasi pandemi COVID-19 sekaligus dampak sosial-ekonominya.

Menurutnya, sinkronisasi ini penting karena kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang memiliki total mencapai Rp 695,2 triliun itu harus dapat tereksekusi dengan tepat sasaran dan tepat guna.

Apalagi, lanjut Misbakhun, pemberian stimulus ekonomi melalui restrukturalisasi kredit khususnya ultramikro dan UMKM, insentif pajak hingga akses permodalan melalui fasilitas kredit saat ini belum sepenuhnya dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Di sisi lain, Bank Indonesia mengeluarkan kebijakan pelonggaran Giro Wajib Minimum (GWM) di sektor perbankan. Bank Indonesia masih berupaya melakukan pergeseran likuiditas yang sebelumnya GWM sebesar 6,5% menjadi 3,5%.

“Sinkronisasi inilah yang masih menjadi PR utama dari para anggota Komite Stabilitas Sistem Keuangan atau KSSK. yaitu Menteri Keuangan Sri Mulyani, Gubernur Bank Indonesia, Ketua Dewan Komisioner OJK, dan Ketua Dewan Komisioner LPS,” kata Misbakhun dalam keterangannya, Rabu (24/6).

Ia sangat menyayangkan, padahal Presiden Jokowi telah menegaskan arahannya dalam mengatasi dampak pandemi COVID-19 yang dianggarkan melalui APBN 2020 yaitu penguatan sektor kesehatan, ketersediaan jaring pengaman sosial, dan pemberian stimulus pada perekonomian khususnya dunia usaha.

Sayangnya, kata Mibakhun, eksekusi atas arahan Presiden tersebut belum sepenuhnya dilakukan oleh KSSK dengan baik di wilayahnya masing-masing seperti Menteri Keuangan sebagai pemegang otoritas fiskal, Bank Indonesia di sektor moneter skala makro prudential, maupun OJK pada skala mikro prudential.

“Padahal perlu ditegaskan kembali bahwa seharusnya para anggota KSSK itu semuanya dapat sinkron menjadi orkestra yang hasilnya adalah eksekusi kebijakan yang benar-benar dirasakan oleh rakyat Indonesia,” tandas politikus Golkar ini.

Recent Posts

Menuju Indonesia Emas 2045, Yandri Susanto: Indonesia Butuh Generasi Penerus Yang Handal

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua MPR RI H Yandri Susanto menyatakan bahwa Indonesia butuh generasi…

14 menit yang lalu

Polemik Hukum Musik dan Lagu Mencuat Lagi, Ini Respon Ketua MUI

MONITOR, Jakarta - Sepekan terakhir polemik tentang hukum musik dan lagu kembali ramai di media…

44 menit yang lalu

Kabar Duka, Anggota DPR RI Aam Khairul Amri Meninggal Dunia

MONITOR, Jakarta - Kabar duka datang dari Keluarga Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), GP…

1 jam yang lalu

Pertamina Goes to Campus 2024 Resmi Dibuka

MONITOR, Bandung - Pertamina Goes To Campus 2024 (PGTC) resmi dibuka oleh Direktur Utama PT…

1 jam yang lalu

Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

MONITOR, Jakarta – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina terus membuktikan kinerja cemerlang…

2 jam yang lalu

KKP Tangkap 3 Kapal Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka

MONITOR, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil menangkap tiga unit kapal pencuri ikan…

3 jam yang lalu