MONITOR, Jakarta – Anggota Komisi I DPR RI Sukamta turut berduka cita atas jatuhnya pesawat tempur milik TNI AU jatuh di Kampar, Riau. Diketahui sebelumnya, helikopter milik TNI AD juga dilaporkan jatuh di Kendal, Jawa Tengah.
Sukamta menilai sudah saatnya pemerintah meremajakan alutsista yang dimiliki TNI. Sebab banyak sekali alutsista yang usianya sudah lama dan tidak layak pakai.
“Pertama, meskipun tidak ada korban jiwa, saya ucapkan duka cita kepada TNI atas kecelakaan ini. Berduka cita atas kondisi alutsista. Kejadian ini tentu tidak kita inginkan bersama. Pemerintah perlu juga mengganti rugi rumah warga yang terkena dampak kerusakan. Kedua, kita sangat perlu terus meng-ABG-kan (meremajakan) alutsista kita. Kita harus akui ada alutsista kita yang berusia sudah tua meskipun masih dinyatakan layak terbang, apalagi ‘hanya’ untuk latihan misalnya,” ujar Sukamta, dalam keterangannya, Senin (15/6).
Wakil Ketua Fraksi PKS ini menambahkan, pesawat milik TNI sudah beberapa kali jatuh. Awal tahun 2016 pesawat Tucano jatuh di Malang, kemudian akhir tahun 2016 pesawat Hercules C-130 juga jatuh di Wamena.
“Awal Juni ini juga helikopter milik TNI AD jatuh di Kendal, menewaskan 4 orang. Ini wajah alutsista kita yang tidak bisa kita pungkiri,” kata Sukamta.
Untuk itu, kata dia, evaluasi rutin harus terus dilakukan. Bila perlu, kata Sukamta, dibuatkan standar baru yang tinggi atas kondisi kelayakan terbang pesawat alutsista. Jadi, standar kelayakan yang ada sekarang dibuat lebih ketat lagi.
“Pesawat yang selama ini masih dikatakan layak terbang oleh standar lama, bisa jadi sudah tidak layak terbang menurut standar baru nanti. Jadi Cuma pesawat yang tergolong ABG saja yang layak diterbangkan. Ini lebih baik untuk keselamatan kita semua, bangsa ini,” pungkas Legislator dapil Yogyakarta ini.