MONITOR, Jakarta – Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil surveinya terkait Persepsi Publik Terhadap Penanganan Covid-19, Kinerja Ekonomi dan Implikasi Politiknya. Rilis survei dilakukan secara daring pada Minggu (7/6).
Salah satu yang menjadi sorotan dalam survei tersebut yakni tingginya kepercayaan publik terhadap aparat, baik kepolisian maupun TNI dalam menjaga keamanan selama pandemi Covid-19 belakangan ini.
“Mayoritas publik puas atas kinerja kepolisian dalam membantu pelaksanaan kebijakan penanganan wabah, 80,7 persen,” papar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi merilis hasil surveinya.
Hal tersebut juga sejalan dengan meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap lembaga negara, dalam hal ini Kepolisian dan TNI dalam menjaga keamanan, angka tertinggi yakni mencapai 85,6 persen.
“Trust terhadap lembaga negara tetap tinggi meski cenderung menurun dibanding temuan sebelumnya. Kepuasan tertinggi pada TNI, kemudian Presiden, Polisi dan KPK. Sementara terhadap MPR, DPD, dan DPR trust tampak lebih rendah dan menurun lebih banyak, terutama DPR,” papar Burhanuddin.
Sebagai informasi, Indikator Politik Indonesia melakukan survei dengan menggunakan kontak telpon kepada responden mengingat situasi pandemi. Sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada rentang Maret 2018 hingga Maret 2020.
Sebanyak 206.983 responden yang terdistribusi secara acak di seluruh nusantara pernah diwawancarai secara tatap muka langsung dalam rentang 2 tahun terakhir. Secara ratarata, sekitar 70% di antaranya memiliki nomor telpon. Jumlah sampel yang dipilih secara acak untuk ditelpon sebanyak 5.408 data, dan yang berhasil diwawancarai dalam durasi survei yaitu sebanyak 1200 responden.
Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.200 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error–MoE) sekitar ±2.9% pada tingkat kepercayaan 95%. Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Dimana survei dilakukan pada 16-18 Mei 2020.
