MONITOR, Jakarta – Sektor kelautan dan perikanan memiliki peran penting sebagai penggerak perekonomian nasional. Atas dasar hal tersebut, untuk menjaga perekonomian nasional di masa pandemi, Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB) yang juga koordinator penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan bidang SDM, Daya Saing dan Riset, Prof. Rokhmin Dahuri berharap produksi sektor perikanan tetap berjalan ditengah pandemi covid-19.
“Semua rantai pasok dalam sistem bisnis yang ada saat ini harus tetap berproduksi dan beroperasi secara produktif, efisien, dan sustainable,” ujarnya saat menjadi keynote speaker pada acara Webinar Ikatan Sarjana Perikanan Indonesia (ISPIKANI) ‘Perikanan 2030; Mitigasi SDM atau SDA’. Rabu (3/6/2020).
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan era Kabinet Gotong Royong itu mengatakan secara Umum (akibat pandemi covid-19) saat ini aktivitas produksi penangkapan ikan dan budidaya (on-farm) tetap berjalan karena aktivitas kedua produksi bersifat soliter jauh dari kerumunan. “Namun permintaan pasar domestik menurun akibat tergangggunya sistem dan aliran logistik sehingga sejumlah komoditas perikanan mengalami penurunan,” ujarnya.
Disisi lain, Ketua Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) itu mencatat berdasarkan data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) jika volume dan nilai ekspor perikanan mengalami kenaikan dimana nilai ekspor pada bulan maret 2020 tercatat USD 427,71 juta atau meningkat 6,3% dari Februari 2020 dan 3,92% dibanding Maret 2019. Sedangkan untuk volume ekspor pada Maret 2020 mencapai 105,20 ribu Ton meningkat 15,73% dibanding Februari 2020 dan meningkan 4,89% dibanding Maret 2020.
Pada kesempatan tersebut, Rokhmin Dahuri yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kelautan dan Perikanan itu mengajak semua pihak untuk mendorong peningkatan kontribusi sektor kelautan dan perikanan bagi Pendapatan Domestik Bruto (PDB) nasional sehingga menjadi penggerak ekonomi. “Minimal kontribusi terhadap PDB 10 persen. Saat ini masih dikisaran 3 persen. Masih jauh namun mengalami kenaikan dari waktu ke waktu,” ungkapnya.
Rokhmin menegaskan selain kontribusi minimal terhadap PDB 10 persen sektor kelautan dan perikanan bisa menjadi penggerak perekonomian nasional jika nelayan, pembudidaya dan stakeholder lainnya sejahtera. Produk dan jasa berdaya saing, volume produksi melebihi kebutuhan nasional, nilai ekspor kedua terbesar di dunia, inklusif dan sustainable serta berdaulat.
“Kita harus sama-sama berkomitmen bekerja keras dan cerdas mewujudkan itu. Dengan potensi yang besar dan SDM yang ada kita sangat mampu,” pungkasnya.
MONITOR, Jakarta - Dalam rangkaian peringatan HUT ke-19 Bakamla RI, Kepala Bakamla RI Laksdya TNI…
MONITOR, Papua - Kementerian Pertanian (Kementan) bertindak cepat merespons wabah African Swine Fever (ASF) yang…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan menyoroti pemecatan sejumlah pejabat di…
MONITOR, NTT - Tentara Nasional Indonesia (TNI) berkolaborasi dengan PT. Bank Central Asia Tbk. (BCA)…
MONITOR, Jakarta - Pemerintah Republik Indonesia (RI) perlu mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PPB) berperan aktif dalam…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Sukamta mengecam serangan Israel ke Suriah untuk…